UMSurabaya Repository

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Biji Alpukat (Persea americana mill.) Terhadap Penutupan Luka Infeksi Staphylococcus aureus Pada Mencit (Mus musculus)

Nailufar, Lin (2017) Aktivitas Antibakteri Ekstrak Biji Alpukat (Persea americana mill.) Terhadap Penutupan Luka Infeksi Staphylococcus aureus Pada Mencit (Mus musculus). Diploma thesis, Universitas Muhammadiyah Surabaya.

[img]
Preview
PDF (Pendahuluan)
Download (530kB) | Preview
[img] PDF (Bab 1)
Restricted to Registered users only

Download (20kB)
[img] PDF (Bab 2)
Restricted to Registered users only

Download (275kB)
[img] PDF (Bab 3)
Restricted to Registered users only

Download (92kB)
[img] PDF (Bab 4)
Restricted to Registered users only

Download (93kB)
[img] PDF (Bab 5)
Restricted to Registered users only

Download (12kB)
[img] PDF (Lampiran)
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Staphylococcus aureus merupakan bakteri patogen yang paling sering menyebabkan infeksi melalui luka terbuka. Bakteri ini memproduksi beberapa toksin dan enzim yang dapat menghambat proses penutupan luka. Pengobatan luka infeksi masih mengandalkan antibiotik yang dapat menyebabkan resistensi bakteri. Menurut penelitian ilmiah, biji alpukat mengandung beberapa zat aktif yang bersifat antibakteri, sehingga biji alpukat dapat dimanfaatkan sebagai pilihan alternatif dalam pengobatan luka infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lama waktu penutupan luka infeksi Staphylococcus aureus pada mencit. Metode penelitian yang digunakan adalah in-vivo, yaitu melakukan insisi dan infeksi luka dengan bakteri Staphylococcus aureus pada 27 ekor mencit jantan usia 2-3 bulan yang dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok perlakuan, kelompok kontrol positif, dan kelompok kontrol negatif. Ekstrak biji alpukat didapat melalui metode maserasi menggunakan pelarut etanol dan digunakan konsentrasi 5% dalam proses pengobatan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan Mann-Whitney test untuk mengetahui adanya perbedaan rata-rata lama penutupan luka pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penutupan luka pada kelompok perlakuan terjadi pada hari ke-6, sedangkan kelompok kontrol terjadi pada hari ke-8. Dari analisis data menggunakan uji statistik Mann-Whitney test, didapatkan signifikan <0,05 yaitu 0,001 yang berarti terdapat perbedaan rata-rata lama penutupan luka pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak biji alpukat efektif terhadap penutupan luka infeksi Staphylococcus aureus pada mencit.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Staphylococcus aureus, Luka Infeksi, Ekstrak Biji Alpukat
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: 04. Fakultas Ilmu Kesehatan > D3 Teknologi Laboratorium Medis
Depositing User: Dyah Ayu Sulistyaningtyas
Date Deposited: 08 Nov 2017 03:23
Last Modified: 10 Aug 2018 05:21
URI: http://repository.um-surabaya.ac.id/id/eprint/271

Actions (login required)

View Item View Item