UMSurabaya Repository

Hubungan Luas Ventilasi dan Pencahayaan Alami Rumah terhadap Tingkat Kepositifan Sputum BTA pada Penderita TB Paru di Puskesmas Tlogosadang

Dinata, M. Thoriq Satria (2020) Hubungan Luas Ventilasi dan Pencahayaan Alami Rumah terhadap Tingkat Kepositifan Sputum BTA pada Penderita TB Paru di Puskesmas Tlogosadang. Undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Surabaya.

[img]
Preview
PDF (Pendahuluan)
Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
PDF (Bab 1)
Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
PDF (Bab 2)
Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
PDF (Bab 3)
Download (1MB) | Preview
[img] PDF (Bab 4)
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] PDF (Bab 5)
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] PDF (Bab 6)
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] PDF (Bab 7)
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] PDF (Lampiran)
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Pendahuluan: Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang termasuk dalam jenis bakteri tahan asam (BTA). Indonesia berada di peringkat ke-3 di dunia yang menyumbang 8% untuk kasus TB. Fenomena yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Tlogosadang yaitu adanya peningkatan kasus TB BTA positif dari 8 kasus pada 2016 menjadi 19 kasus pada 2017. Hal ini diduga disebabkan oleh faktor kondisi fisik rumah pasien TB paru khususnya luas ventilasi dan pencahayaan alaminya yang tidak memenuhi standar kesehatan KEPMENKESRI No. 829/MENKES/SK/VII/1999. Tujuan: Menganalisis hubungan luas ventilasi dan pencahayaan alami rumah terhadap tingkat kepositifan sputum BTA pada penderita TB paru di Puskesmas Tlogosadang. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kohort retrospektif. Responden penelitian diambil dengan metode simple random sampling pada 38 penderita TB paru BTA positif pada tahun 2016 - 2018. Pengamatan dilakukan langsung di rumah penderita dengan mengamati luas ventilasi (minimal 10% dari luas lantai) diukur dengan alat meteran pengukur, sedangkan pencahayaan alami (minimal 60 lux) diukur dengan aplikasi lux meter di android. Selanjutnya, mengamati rekam medis berupa tingkat kepositifan BTA (Scanty, +1, +2, dan +3) di Laboratorium Puskesmas Tlogosadang. Pengamatan ini dicatat dalam check list observasi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan 3 responden dengan BTA scanty, 20 responden (+1), 14 responden (+2), dan 1 responden (+3). Terdapat 86,8 % luas ventilasi dan 68,4 % pencahayaan alami rumah responden yang tidak memenuhi standar kesehatan. Hasil analisis statistik dengan uji koefisien kontingensi menunjukkan hubungan luas ventilasi dengan tingkat kepositifan sputum BTA nilai p = 0,60, sedangkan hubungan pencahayaan alami dengan tingkat kepositifan sputum BTA nilai p = 0,24 (keduanya memiliki nilai p > 0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan luas ventilasi dan pencahayaan alami rumah terhadap tingkat kepositifan sputum BTA pada penderita TB paru di Puskesmas Tlogosadang pada tahun 2016 – 2018.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: luas ventilasi, pencahayaan alami, tuberkulosis paru BTA positif
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: 05. Fakultas Kedokteran > Prodi Pendidikan Dokter
Depositing User: Dyah Ayu Sulistyaningtyas
Date Deposited: 28 Aug 2020 14:44
Last Modified: 28 Aug 2020 14:44
URI: http://repository.um-surabaya.ac.id/id/eprint/4279

Actions (login required)

View Item View Item