UMSurabaya Repository

Cultural Care Terhadap Penyakit Scabies Di Pondok Pesantren Thoriqul Huda Cekok Kecamatan Bababdan Kabupaten Ponorogo

Daroini, Daroini (2018) Cultural Care Terhadap Penyakit Scabies Di Pondok Pesantren Thoriqul Huda Cekok Kecamatan Bababdan Kabupaten Ponorogo. Undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Surabaya.

[img]
Preview
PDF (Pendahuluan)
Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
PDF (Bab 1)
Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
PDF (Bab 2)
Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
PDF (Bab 3)
Download (1MB) | Preview
[img] PDF (Bab 4)
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] PDF (Bab 5)
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] PDF (Lampiran)
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Pendahuluan: Penyakit kulit merupakan salah satu dari kesekian banyak penyakit yang masih menjadi banyak masalah diantaranya skabies. Di Indonesia prevalensi skabies mengalami penurunan di lihat dari data pada tahun 2009 sebesar 4,9 – 12,95% dan data terakhir tercatat 3,9 – 6% di tahun 2013, pada kalangan pesantren di ponorogo terdapat budaya yang masih bertentangan dengan prinsip kesehatan. Tujuan: Tujuan penelitian ini mengetahui budaya mana yang dapat dipertahankan, dimodifikasi ataupun diubah secara utuh berdasarkan konsep cultural care. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengambilan informan dilakukan dengan purposive sampling, terdiri dari 5 informan, di antaranya 3 informan utama dan 2 sebagai informan pendukung. Metode pengumpulan data menggunakan indepth interview yang selanjutnya di lakukan content analysis. Hasil: Hasil penelitian menggambarkan persepsi santri berdasarkan faktor agama bahwa skabies dianggap sebagai syarat menjadi santri dan penyakit yang tidak bisa dihindari oleh santri diberikan rencana tindakan cultural care accommodation or negotiation. Sedangkan dari faktor budaya dalam pengobatan skabies dengan cara menggosok menggunakan sikat baju, mandi di pegunungan, dan kegiatan jumat bersih diberikan tindakan cultural care maintenance or preservation. Sedangkan perlakuan santri tetap berkumpul ketika salah satu terkena skabies di berikan tindakan cultural care repatterning or restructuring. Dan perlakuan membiarkan terkena skabies di berikan tindakan cultural care accommodation or negotiation. Oleh karena itu perlu diberikan pengetahuan kepada santri dari segi pandang kesehatan supaya tindakan yang dilakukan tidak merugikan. Sehingga budaya yang selama ini merugikan tidak perlu dilakukan.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: Persepsi scabies, Cultural care, Santri
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RT Nursing
Divisions: 04. Fakultas Ilmu Kesehatan > S1 Keperawatan
Depositing User: Dyah Ayu Sulistyaningtyas
Date Deposited: 17 Feb 2022 11:47
Last Modified: 17 Feb 2022 11:47
URI: http://repository.um-surabaya.ac.id/id/eprint/6073

Actions (login required)

View Item View Item