UMSurabaya Repository

PENGUATAN PERAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 MELALUI EDUKASI COVID-19 DAN PROTOKOL KESEHATAN

Azizah, Fitrotin and Maulidiyanti, Ellies Tunjung Sari and Arimurti, Anindita Riesti Retno PENGUATAN PERAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 MELALUI EDUKASI COVID-19 DAN PROTOKOL KESEHATAN. FIK UMSurabaya.

[img] PDF (Lap PENGABMAS dan ST PENGUATAN PERAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19 MELALUI EDUKASI COVID-19 DAN PROTOKOL KESEHATAN)
Download (2MB)

Abstract

Diawal tahun 2020, dunia digemparkan dengan merebaknya virus baru yaitu corona virus jenis baru (SARS-Cov-2) dan penyakitnya disebut Coronavirus disease 2019 (COVID-19). Diketahui, asal mula virus ini berasal dari Wuhan, Tiongkok. DitemukanpadaakhirDesembertahun2019.Sampai saatinisudahdipastikanterdapat 65 negara yang telah terjangkit virus satu ini. Data WHO, menunjukkan 66% pasien berkaitan atau terpajan dengan satu pasar seafood atau live market di Wuhan, Provinsi Hubei Tiongkok (Huang, et.al., 2020). Sampel isolat dari pasien diteliti dengan hasil menunjukkan adanya infeksi coronavirus, jenis betacoronavirus tipe baru, diberi nama 2019 novel Coronavirus (2019-nCoV). Pada tanggal 11 Februari 2020, World Health Organization memberi nama virus baru tersebut Severe acute respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya sebagai Coronavirus disease 2019 (COVID-19) (WHO, 2020). Pada mulanya transmisi virus ini belum dapat ditentukan apakah dapat melalui antara manusia-manusia. Jumlah kasus terus bertambah seiring dengan waktu.Selain itu, terdapat kasus 15 petugas medis terinfeksi oleh salah satu pasien. Salah satu pasien tersebut dicurigai kasus “super spreader”. (Channel News Asia, 2020). Akhirnya dikonfirmasi bahwa transmisi pneumonia ini dapat menular dari manusia ke manusia (Relman, 2020). Sampai saat ini virus ini dengan cepat menyebar masih misterius dan penelitian masih terus berlanjut. Saat ini ada sebanyak 65 negara terinfeksi virus corona. 1 Menurut data WHO per tanggal 2 Maret 2020 jumlah penderita 90.308 terinfeksi Covid-19. Di Indonesia pun sampai saat itu, terinfeksi 2 orang. Angka kematian mencapai 3.087 atau 2.3% dengan angka kesembuhan 45.726 orang. Terbukti pasien konfrimasi Covid-19 di Indonesia berawal dari suatu acara di Jakarta dimana penderita kontak dengan seorang warga negara asing (WNA) asal jepang yang tinggal di malaysia. Setelah pertemuan tersebut penderita mengeluhkan demam, batuk dan sesak napas (WHO, 2020). Lonjakan kasus covid-19 pernah terjadi di wilayah Madura pada bulan Juni hingga September 2021. Lonjakan kasus tertinggi terjadi di Kabupaten Bangkalan dan diirangi dengan 3 daerah lainnya yakni Kabupaten Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Berdasarkan data akumulatif per tanggal 6 Juni 2021, jumlah yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Bangkalan, Madura sebanyak 1.779 orang. Kemudian, jumlah pasien sembuh 1.520 orang, pasien Covid-19 meninggal 180 orang, dan kasus Covid-19 aktif di Bangkalan, Madura kini 79 orang. (regional.kontak.co,id, 2020). Berdasarkan analisis pakar epidemiologi Universitas airlangga, Lonjakan kasus covid di Madura disebabkan oleh Disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) tampak sangat buruk.Hal ini tampak dari berbagai video yang beredar, serta pernyataan mereka yang pernah mengunjungi Kabupaten Bangkalan dan beberapa wilayah di Madura. Masyarakat di Madura banyak sekali yang tidak menggunakan masker di tempat-tempat umum, termasuk di transportasi umum dan pasar. Ditambah lagi dengan adanya persespsi masyarakat madura yang tidak percaya adanya virus corona, atau menganggap virus corona sudah tidak ada lagi. 2 Faktor penunjang lonjakan kasus di Madura khususnya di Kabupaten Bangkalan dan beberapa kabupaten di Madura juga dipicu oleh penemuan kasus (Testing) yang sangat buruk. Hal ini disebabkan oleh kemauan dan kemampuan testing dan tracing yang rendah. Akibatnya, jumlah kasus terkonfirmasi positif yang dilaporkan seolah-olah rendah, padahal data yang ada hanyalah semu. Beberapa kabupaten di Madura sudah berbulan-bulan dinyatakan sebagai zona kuning, sesungguhnya tidak menggambarkan realitas, karena rendahnya case finding (penemuan kasus Covid-19. Jadi di sana kemungkinan besar terjadi reservoir penularan Covid-19 yang sangat besar di bawah permukaan, yang tidak terdeteksi, yang bisa menjadi bom waktu. (kompas.com, 2021) Sampang merupakan salah satu dari empat kabupaten yang terletak di Pulau Madura, Provinsi Jawa Timur. Sesuai namanya, ibu kota kabupaten berada di Sampang. Pada bulan Juli Sampang juga tercatat sebagai kabupaten dengan zona merah akibat adanya lonjakan kasus covid di Madura. Dengan diresmikannya RSUD dr. Mohammad Zyn menjadi rujukan rumah sakit penanganan covid-19 menjadi indikasi adanya peningkatan kasus covid di kabupaten Sampang. Kabupaten Sampang termasuk kabupaten paling rendah dalam kasus Covid-19 dibanding tiga kabupaten lain di Pulau Madura, yakni Bangkalan, Pamekasan dan Kabupaten Sumenep. Namun, pasca libur Lebaran 1442 Hijriah ini, Sampang menempati urutan ketiga dalam lonjakan kasus baru Covid-19, melebihi jumlah kasus positif di Kabupaten Pamekasan yang sebelumnya menempati urutan ketiga setelah Bangkalan, dan Kabupaten Sumenep.(Republika,2020) Sebagaimana kondisi Masyarakat Madura pada umumnya. Lonjakan kasus di Sampang pun juga disebabkan karena rendahnya pemahaman masyarakat terkait dengan 3 corona virus, dan rendahnya kesadaran masyarakat mengenai praktek protokol kesehatan, serta lemahnya pelaksanaan testing dan tracing untuk menemukan kasus covid baru. Pada dasarnya penanganan Covid-19 di Indonesia dengan beberapa negara lain agak berbeda.Jika di negara lain menerapkan lockdown, Indonesia menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Melalui Permenkes Nomor 9 tahun 2020, pemerintah menetapkan kebijakan Pedoman PSBB dalam rangka Percepatan Penanganan Covid-19. Tindakan preventif dan kuratif perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan diantaranya menerapkan pola hidup bersih dan sehat, senantiasa menggunakan masker, serta menjaga daya tahan tubuh denganberolahraga secara rutin serta mengkonsumsi makanan atau multivitamin yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh. Sosialisasi merupakan suatubagian upaya yang dapat dilakukan seseorang untuk menyampaikan pengetahuan, nilai, dan norma untuk dipahami oleh masyarakat. Sosialisasi dan edukasi tentang Covid-19 sering diberikan oleh pemerintah, namun masih belum berjalan optimal. Di masa pandemic Covid-19 ini sangat tidak memugkinkan melakukan sosialisasidengan cara langsung melalui tatap muka sehingga dipilih sosialisasi secara tidak langsung dengan memakai Brosur. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka tim pengabdian merasa terpanggil memberikan berkontribusi di tengah-tengah masyarakat pada masa pandemi ini, khususnya di wilayah kabupaten Sampang. Tim pengabdian D3 Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabya) bersinergi bersama masyarakat setempat melakukan pengabdian dengan tema “Penguatan Peran Masyarakat dalam Mitigasi dan 4 Adaptasi Menghadapi Pandemi Covid-19 melalui Edukasi covid-19 dan Protokol Kesehatan di wilayah RT 01 RW 03 dan RT.03 RW.04 Kelurangan Rongtengah Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang”.

Item Type: Other
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Laporan Penelitian
Depositing User: ANINDITA RIESTI RETNO ARIMURTI
Date Deposited: 19 May 2023 08:02
Last Modified: 19 May 2023 08:02
URI: http://repository.um-surabaya.ac.id/id/eprint/7038

Actions (login required)

View Item View Item