UMSurabaya Repository

Platonisme Estetis dalam Tradisi Islam Pada Kumpulan Puisi Jiwa Hilang Jiwa Karya Muzammil Frasdia

Mubarok, Hayyul (2017) Platonisme Estetis dalam Tradisi Islam Pada Kumpulan Puisi Jiwa Hilang Jiwa Karya Muzammil Frasdia. Masters thesis, Universitas Muhammadiyah Surabaya.

[img]
Preview
PDF (Pendahuluan)
Download (354kB) | Preview
[img] PDF (Bab 1)
Restricted to Registered users only

Download (52kB)
[img] PDF (Bab 2)
Restricted to Registered users only

Download (295kB)
[img] PDF (Bab 3)
Restricted to Registered users only

Download (38kB)
[img] PDF (Bab 4)
Restricted to Registered users only

Download (252kB)
[img] PDF (Bab 5 )
Restricted to Registered users only

Download (35kB)
[img] PDF (Lampiran)
Restricted to Registered users only

Download (27MB)

Abstract

Keagungan puisi dalam mengukuhkan filsafat terdapat dalam kumpulan puisi Jiwa Hilang Jiwa karya Muzammil Frasdia. Karya Muzammil Frasdia tersebut memuat faham-faham Platonisme estetis dalam tradisi Islam yang di dalamnya berhubungan dengan hal yang mengklaim mampu mengetahui secara pasti obyek-obyek yang bersifat abstrak dan akan menjadi realitas dalam sistematisasi Islam. Dalam hal tersebut menunjukkan sebuah penelitian mengarah pada hal-hal yang ada sebagai bentuk dalam tubuh manusia berupa kerohanian, perasaan, serta kepekaan yang sulit di tebak mengenai keadaan yang mengarah pada keindahan, namun hal itu akan menjadi mutlak dengan sebuah pembuktian. Dalam pengkajian ini mempunyai dua fokus di antaranya, 1) Sistematisasi Platonisme estetis dalam tradisi Islam dan 2) Keindahan Kodrati Platonisme Estetis dalam tradisi Islam. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, sebab penelitian ini termasuk dalam kajian tekstual, yaitu yang berdasarkan pada karya itu sendiri. Metode deskriptif kualitatif merupakan metode yang mengkaji objek penelitian dengan menguraikan, mendeskripsikan, dan menginterpretasikannya. Seperti halnya mendeskripsikan puisi-puisi Muzammil Frasdia yang terdapat dalam buku Jiwa Hilang Jiwa yang berbicara beberapa hal di antaranya 1) Sistematisasi Platonisme estetis dalam tradisi Islam dan 2) Keindahan Kodrati Platonisme Estetis dalam tradisi Islam. Kedua hal tersebut menguraikan Tuhan yang digambarkan pada ruang-ruang realitas, interaksi sunyi sebagai wujud, benda-benda yang dilambangkan sebagai bentuk identisas Islam yang berbicara tentang hakikat keberadaan zat (nikmat) dan indah dengan pemikiran. Hasil penelitian yaitu, 1) Sistematisasi Platonisme estetis dalam tradisi Islam. Dalam konteks ini mempunyai skema metafisika berupa pancaran Sinar cahaya Ilahi yang merupakan keindahan sejati berasal dari Tuhan atau keindahan berasal dari al-nur cahaya Ilahi. Alam semesta dan benda-benda di dalamnya menjadi indah sejauh berpartisipasi dalam keindahan Ilahi, benda-benda itu tidak indah pada-dirinya, tetapi indah karena Tuhan yang menciptakannya dan Tuhan adalah keindahan tertinggi. 2) Keindahan Kodrati Platonisme Estetis dalam tradisi Islam pada kumpulan puisi Jiwa Hilang Jiwa karya Muzammil Frasdia melalui rumusan Ibn Sina yang menjangkarkan perkara keindahan pada urusan kodrat. Apabila keindahan dimengerti sebagai kesesuaian dengan “apa yang semestinya”, maka keindahan menjadi kodrati sebab kodrat adalah kualitas asali yang sudah semestinya dikandung dalam al-ihwal. Selain itu isinya juga memperjelas pemikiran-pemikiran manusia mengenai dunia, termasuk keberadaan, kebendaan, sifat, ruang, waktu, hubungan sebab akibat, dan kemungkinan-kemungkinan yang tidak mungkin diterima oleh pikiran tentang semua hal yang ada dalam kehidupan.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Platonisme, Estetis, Tradisi, Islam, Puisi
Subjects: P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania
Divisions: 09. Program Pascasarjana > S2 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Dyah Ayu Sulistyaningtyas
Date Deposited: 23 Feb 2018 05:20
Last Modified: 23 Jul 2018 04:29
URI: http://repository.um-surabaya.ac.id/id/eprint/2078

Actions (login required)

View Item View Item