Sha’adah, Istianatus (2017) Pengaruh Rebusan Bunga Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus. Diploma thesis, Universitas Muhammadiyah Surabaya.
|
PDF (Pendahuluan)
Download (770kB) | Preview |
|
PDF (Bab 1)
Restricted to Registered users only Download (275kB) |
||
PDF (Bab 2)
Restricted to Registered users only Download (628kB) |
||
PDF (Bab 3)
Restricted to Registered users only Download (335kB) |
||
PDF (Bab 4)
Restricted to Registered users only Download (587kB) |
||
PDF (Bab 5)
Restricted to Registered users only Download (154kB) |
||
PDF (Lampiran)
Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar tidak saja di indonesia, tetapi juga diseluruh dunia. bakteri ini diperkirakan menewaskan sekitar 19.000 orang pertahun diseluruh belahan dunia, Oleh karena itu perlu ditemukan pengobatan alternatif.salah satu tanaman yang memiliki karakteristik untuk dijadikan obat herbal adalah bunga belimbung wuluh. tanaman bunga belimbing wuluh bersifat sebagai antimikroba. Senyawa-senyawa bioaktif yang berkhasiat pada bunga belimbing wuluh diantaranya flavonoid, saponin, dan polifenol. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh rebusan bunga belimbing wuluh yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Jenis penelitian adalah eksperimental, Populasi penelitian adalah bakteri Staphylococcus aureus murni pada media NAS (Nutrient Agar Slant). Sampel dalam penelitian adalah Staphylococcus aureus murni yang di pindah dari biakan murni media (NAS), dengan total sampel 24 sampel yang terdiri 8 konsentrasi dan 3 pengulangan dengan konsentrasi 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60% dan 70%. data pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus diperoleh dengan cara observasi langsung, yaitu dengan melalui uji laboratorium dan teknik pengumpulan datanya menggunakan uji ANOVA dengan tingkat kesalahan (0,05) dan dilanjutkan dengan uji Tukkey HSD melalui program SPSS16.0. Setelah dilakukan uji Onewey Anova diperoleh nilai signifikannya p =0,000 ≤ 0,05, dan terdapat pengaruh pada pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Dilanjutkan dengan uji Tukkey HSD di dapatkan pada konsentrasi 10% merupakan daya hambat minimum, konsentrasi efektif untuk menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus pada konsentrasi 60% dan 70%. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh rebusan bunga belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bunga belimbing wuluh, Staphylococcus aureus |
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | 04. Fakultas Ilmu Kesehatan > D3 Teknologi Laboratorium Medis |
Depositing User: | Dyah Ayu Sulistyaningtyas |
Date Deposited: | 22 Feb 2018 04:57 |
Last Modified: | 10 Aug 2018 07:31 |
URI: | http://repository.um-surabaya.ac.id/id/eprint/2047 |
Actions (login required)
View Item |