Wahyudi, Hari and Ir, Budi Santoso (1989) ANALISA PENERAPAN GUGUS KENDALI MUTU (GKM) DALAM KAITANNYA DENGAN PROSES PENINGKATAN PPRODUKTIVITAS DI PT AL SURABAYA. Other thesis, Universitas Muhammadiyah Surabaya.
|
PDF (Pendahuluan)
Download (1MB) | Preview |
|
|
PDF (Bab 1)
Download (864kB) | Preview |
|
|
PDF (Bab 2)
Download (4MB) | Preview |
|
|
PDF (Bab 3)
Download (5MB) | Preview |
|
PDF (Bab 4)
Restricted to Repository staff only Download (744kB) |
||
PDF (Bab 5)
Restricted to Repository staff only Download (277kB) |
||
PDF (Lampiran)
Restricted to Repository staff only Download (12MB) |
Abstract
Analisa penerapan gugus kendali mutu untuk meningkatkan produktivitas di PT. PAL, merupakan suatu analisa terhadap pemakaian konsep gugus mutu pada proses kegiatan produksi perusahaan di dalam rangka peningkatan mutu. Dalam rangka meningkatkan mutu maka konsep peningkatan mutu tidak dapat diserahkan hanya pada para engineer dan bagian desain saja dimana mandor dan pekerja tidak terlibat didalamnya, hal ini akan mempersulit memperoleh partisipasi karyawan dalam peningkatan mutu. Untuk memperoleh partisipasi karyawan dalam peningkatan mutu maka diperlukan konsep manajemen yang dapat menimbulkan kegairahan karyawan di dalam bekerja, yang dapat menimbulkan kepuasan pribadi, yang dapat menumbuhkan rasa bangga dan adanya perasaan memiliki perusahaan. Perasaan bangga di pihak karyawan biasanya berjalan berdampingan dengan peningkatan mutu. Dalam gugus kendali mutu para karyawan mempunyai kesempatan untuk mengembangkan perasaan bangga itu. Para karyawan pada suatu gugus dapat memperagakan kebanggan mereka dengan cara yang terbuka dan dapat diukur. Dimana konsep gugus mutu adalah manajemen yang berorientasi pada manusia yang bersifat menghargai kecerdasan karyawan dan merangsang kreativitas, gugus mutu memungkinkan karyawan berpartisipasi dalam menyempurnakan tugas mereka. Pada proses assembling block floating dock 5000 TLC di Dep.Mes.Har PT. PAL telah terbukti bahwa pemakaian konsep gugus mutu dapat menurunkan pemakaian jam orang. Dalam proses assembling block sebelum diterapkannya konsep gugus mutu, menunjukkan adanya kelebihan pemakaian jam orang dibandingkan dengan ketentuan jam orang yang ditetapkan oleh PC : 1.Untuk SS 1B = JO/ Ton Pelaksanaan – JO/ Ton Rencana = 69,07 – 52,39 = 16,68 JO/ Ton 2.Untuk SS 8B = 77,67 – 57,66 = 20,01 JO/ Ton Dan dalam proses assembling block sesudah diterapkan konsep gugus mutu, didapatkan hasil yang lebih baik, dimana jam orang pelaksanaan lebih kecil dari jam orang perencanaan. Berkurangnya pemakaian jam orang/ Ton adalah sebagai berikut : 1.Untuk SS 4B dan 3 B = 61,3 – 49,38 = 11,92 JO/ Ton
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) T Technology > TS Manufactures |
Divisions: | 08. Fakultas Teknik > Teknik Perkapalan 08. Fakultas Teknik > Teknik Perkapalan |
Depositing User: | Dyah Ayu Sulistyaningtyas |
Date Deposited: | 08 Mar 2018 02:43 |
Last Modified: | 08 Mar 2018 02:43 |
URI: | http://repository.um-surabaya.ac.id/id/eprint/2253 |
Actions (login required)
View Item |