Pebriani, Indah (2015) Uji Anti Kutu Pediculus humanus capitis dari Perasan Daun Beluntas (Pluchea indica Less). Diploma thesis, Universitas Muhammadiyah Surabaya.
PDF (Pendahuluan)
Download (435kB) |
|
PDF (Bab 1)
Restricted to Registered users only Download (148kB) |
|
PDF (Bab 2)
Restricted to Registered users only Download (528kB) |
|
PDF (Bab 3)
Restricted to Registered users only Download (271kB) |
|
PDF (Bab 4)
Restricted to Registered users only Download (226kB) |
|
PDF (Bab 5)
Restricted to Registered users only Download (87kB) |
|
PDF (Lampiran)
Restricted to Registered users only Download (412kB) |
Abstract
Pediculosis capitis adalah gangguan karena kutu Pediculus humanus capitis. Akibat gigitan kutu Pediculus humanus capitis timbul rasa gatal pada kulit kepala. Pengobatan pedikulosis capitis berbahan dasar kimia misalnya peditox, salep Lindane.Penggunaan obat pedikulosis capitis berbahan dasar kimia menyebabkan iritasi kulit, mual, pusing, muntah dan pada keracunan berat menimbulkan kematian.Selama ini pengobatan pedikulosis capitis berbahan alami misalnya jeruk nipis, bawang merah dan srikaya. Dalam obat berbahan alami terdapat kandungan alkaloid dan flavanoid. Kandungan senyawa flavanoid dan alkaloid berfungsi sebagai senyawa anti kutu pada daun beluntas. Tujuan penelitian untuk menguji daya anti kutu Pediculus humanus capitis dari perasan daun beluntas. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental . Populasi dalam penelitian ini adalah Pediculus humanus capitis yang didapat dari anak sekolah dasar desa Sadang Sepanjang Sidoarjo. Total sampel sebanyak 54 ekor Pediculus humanus capitis stadium dewasa. Variabel bebas yaitu konsentrasi perasan daun beluntas (100% ,50% dan 0%) sedangkan variabel terikat yaitu lamanya Pediculus humanus capitis mengalami respon tidak bergerak. Data diolah dengan program SPSS versi 16. Hasil penelitian menunjukkan waktu tercepat sampai terlama menyebabkan respon gerak Pediculus humanus capitis pada konsentrasi 100%, 50% dan 0% (10,5 menit: 21,45 menit: 30 menit). Hasil ANOVA terdapat perbedaan yang signifikan antara konsentrasi 100%, 50% dan 0%. Disimpulkan perasan daun beluntas mempengaruhi respon gerak Pediculus humanus capitis, konsentrasi yang paling efektif mempengaruhi respon gerak Pediculus humanus capitis adalah 100%.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Anti kutu rambut, Pediculus humanus capitis, daun beluntas |
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | 04. Fakultas Ilmu Kesehatan > D3 Teknologi Laboratorium Medis |
Depositing User: | Dyah Ayu Sulistyaningtyas |
Date Deposited: | 09 Nov 2017 08:53 |
Last Modified: | 13 Aug 2018 04:19 |
URI: | http://repository.um-surabaya.ac.id/id/eprint/449 |
Actions (login required)
View Item |