Purwaningsih, Nur Vita and Rahma Widyastuti, S.Si., M.Kes.
(2018)
PERBANDINGAN PEMERIKSAAN LEUKOSIT URINE SEGAR
DENGAN SETELAH 2 JAM DI SUHU KAMAR.
Universitas Muhammadiyah surabaya.
Abstract
Urinalisis merupakan parameter yang sering diminta oleh para klinisi. Parameter
urinalisis terdiri dari pemeriksaan makroskopik, mikroskopik atau sedimen dan
pemeriksaan kimia urine. Pemeriksaan urine ini sangat penting terutama dalam
menegakkan diagnosis. Penundaan pemeriksaan mengakibatkan kesalahan dalam
diagnosis dan pemberian obat yang berujung merugikan pasien, analisis harus
dilakukan tidak lebih dari 4 jam setelah pengambilan sampel. Urine memiliki
stabilitas pada suhu kamar yaitu selama 1 jam, jika urine didiamkan lama maka
bakteri akan berkembang biak, sehingga dapat menguraikan NH3 (amoniak) yang
bersifat basa. Pada kondisi basa, pH dalam urine akan meningkat. Hal ini dapat
mempengaruhi komponen sedimen dalam urine menjadi cepat lisis sehingga
jumlahnya akan berkurang Tujuan umum dari penelitian ini untuk mengetahui
perbedaan hasil pemeriksaan leukosit urine segar dibandingkan setelah 2 jam di
suhu kamar. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan
jumlah sampel sebanyak 20 sampel. Dari hasil uji, diperoleh nilai persentase
positif pada urine segar sebesar 100% dan nilai persentase positif pada urine
setelah 2 jam sebesar 70%. Pada uji statistik Wilcoxon diperoleh p-value < 0,001 (
> 0,05 ). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan hasil leukosit urine segar lebih baik dibandingkan urine
setelah 2 jam di suhu kamar
Actions (login required)
|
View Item |