Dinia, Devita Prati (2013) Perbedaan Kadar Hemoglobin Penduduk Daerah Dataran Tinggi dengan Penduduk Daerah Dataran Rendah. Diploma thesis, Universitas Muhammadiyah Surabaya.
|
PDF (Pendahuluan)
Download (1MB) | Preview |
|
|
PDF (Bab 1)
Download (118kB) | Preview |
|
|
PDF (Bab 2)
Download (255kB) | Preview |
|
|
PDF (Bab 3)
Download (109kB) | Preview |
|
PDF (Bab 4)
Restricted to Registered users only Download (149kB) |
||
PDF (Bab 5)
Restricted to Registered users only Download (55kB) |
||
PDF (Bab 6)
Restricted to Registered users only Download (51kB) |
||
PDF (Lampiran)
Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Hemoglobin berfungsi sebagai suatu sistem buffer oksigen yaitu hemoglobin di dalam darah terutama bertanggung jawab untuk mengatur tekanan oksigen di dalam jaringan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin seseorang yaitu ketinggian tempat, usia, jenis kelamin, penyakit sistemik dan pola makan. Di Indonesia terdapat 2 dataran yaitu dataran tinggi dan datran rendah. Dataran tinggi mempunyai tekanan parsial oksigen yang rendah. Seseorang yang menghirup oksigen bertekanan sangat rendah di dataran tinggi dapat timbul Po2 jaringan yang sangat rendah pula sehingga tubuh akan mengalami penyesuaian diri terhadap Po2 yang rendah dengan cara meningkatkan ventilasi paru, meningkatnya hemoglobin di dalam darah, dan meningkatnya vaskularisasi jaringan. Hal inilah yang menyebabkan kadar hemoglobin pada penduduk dataran tinggi lebih tinggi daripada penduduk dataran rendah. Berdasarkan faktor-faktor tersebut maka penulis ingin meneliti tentang perbedaan kadar hemoglobin penduduk daerah dataran tinggi dengan penduduk daerah dataran rendah. Rumusan masalah penelitian ini adalah perbedaan kadar hemoglobin pada penduduk daerah dataran tinggi dan penduduk daerah dataran rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar hemoglobin pada penduduk di daerah dataran rendah, untuk menganalisa kadar hemoglobin pada penduduk di daerah dataran tinggi dan untuk mengetahui perbedaan kadar hemoglobin penduduk daerah dataran tinggi dan penduduk daerah dataran rendah. Penelitian dilakukan di daerah dataran tinggi yaitu desa Sembaluh Pandesari Malang dan di daerah dataran rendah yaitu Desa Pasongsongan Sumenep. Penelitian ini bersifat observasional analitik, populasi dalam penelitian adalah penduduk wanita yang tinggal di daerah dataran tinggi dan penduduk wanita yang tinggal di daerah dataran rendah dengan jumlah sampel sebanyak 30 sampel dibagi menjadi 15 penduduk daerah dataran tinggi dan 15 penduduk daerah dataran rendah. Sampel penelitian dipilih dengan kriteria berjenis kelamin wanita usia 18-34 tahun, tidak dalam keadaan haid, nifas, sakit dan perokok. Analisa data penelitian menggunakan uji t-bebas yang sebelumnya diuji normalitas data. Hasil analisa data menunjukkan bahwa nilai probabilitas atau sign (2 - tailed) = 0,000 < 0,05 yaitu dengan rata-rata kadar hemoglobin pada penduduk daerah dataran tinggi 14,2 gr/dl dan kadar hemoglobin pada penduduk daerah dataran rendah 10,8 gr/dl. Analisa secara statistik dengan uji t-bebas menunjukkan adanya perbedaan kadar hemoglobin antara penduduk daerah dataran tinggi dengan penduduk daerah dataran rendah.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kadar Hemoglobin, Dataran Rendah, Dataran Tinggi |
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | 04. Fakultas Ilmu Kesehatan > D3 Teknologi Laboratorium Medis |
Depositing User: | Dyah Ayu Sulistyaningtyas |
Date Deposited: | 14 Nov 2017 04:49 |
Last Modified: | 21 Aug 2018 05:48 |
URI: | http://repository.um-surabaya.ac.id/id/eprint/712 |
Actions (login required)
View Item |