puspitowati, Rr. Lestari (2013) PADA Tn. Z DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA GANGGUAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI PADA DIAGNOSA MEDIS SKIZOFRENIA HEBIFRENIK TAK TERINCI DI RUANG PURI ANGGREK RSJ MENUR SURABAYA. Other thesis, Universitas Muhammadiyah Surabaya.
|
PDF (Pendahuluan)
Download (175kB) | Preview |
|
PDF (Bab 1)
Restricted to Repository staff only Download (98kB) |
||
PDF (Bab 2)
Restricted to Repository staff only Download (173kB) |
||
PDF (Bab 3)
Restricted to Repository staff only Download (217kB) |
||
PDF (Bab 4)
Restricted to Repository staff only Download (98kB) |
||
PDF (Bab 5)
Restricted to Repository staff only Download (51kB) |
||
PDF (Lampiran)
Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Di era globalisasi seperti saat ini, sering kita jumpai masalah-masalah atau tuntutan yang harus dihadapi. Penyebab permasalahan bisa berasal dari faktor internal maupun eksternal. Tidak semua individu memiliki koping yang efektif, sehingga munculah perasaan tertekan atau depresi akibat gagalnya seseorang dalam memenuhi sebuah tuntutan. Hal ini akan mengawali terjadinya penyimpangan kepribadian yang merupakan awal terjadinya gangguan jiwa, salah satu diantaranya adalah menarik diri. Tujuan dilakukan mengambil kasus Tn. Z dengan masalah utama menarik diri adalah : mempelajari kasus menarik diri yang disesuaikan dengan teori dan konsep dan memberikan asuhan pada klien dengan menarik diri dengan pendekatan proses keperawatan. Studi kasus pada Tn. Z dengan masalah Kerusakan Interaksi Sosial: Menarik diri dilakukan dengan metode wawancara meliputi : Pengkajian, Perumusan Diagnosa Keperawatan, Intervensi, Implementasi dan Evaluasi. Setelah dilakukan asuhan keperawatan, Tn.Z bersedia mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Rumah Sakit, seperti misalnya : Penyuluhan Kesehatan Rumah Sakit (PKRS), kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK), dll. Pada saat terapi aktivitas kelompok klien mampu mengikuti aktivitas dengan baik dan mampu mengungkapkan perasaannya tentang manfaat dan kerugian setelah mengikuti kegiatan tersebut. Klien juga mampu memulai pembicaraan dan mempertahankan kontak mata selama berinteraksi dengan orang lain. Pada dasarnya klien dengan masalah isolasi sosial menarik diri, sangat diperlukan rangsangan/ stimulus yang positif dan terus menerus yang dilakukan baik oleh perawat maupun keluarga. Kesimpulan Setelah dilakukan intervensi dan implementasi, menarik diri yang dialami Tn. Z dapat teratasi. Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain, mengikuti kegiatan yang ada di RS. Namun tetap memberi motivasi terhadap Tn. Z agar tetap melakukan cara-cara yang telah diajarkan oleh perawat untuk berinteraksi. Kata kunci : Asuhan keperawatan jiwa , Isolasi sosial : menarik diri.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | 04. Fakultas Ilmu Kesehatan > D3 Keperawatan |
Depositing User: | Users 319 not found. |
Date Deposited: | 21 Nov 2017 08:37 |
Last Modified: | 21 Nov 2017 08:37 |
URI: | http://repository.um-surabaya.ac.id/id/eprint/1245 |
Actions (login required)
View Item |