Arachman, Syarif Mahfuz (2012) Identifikasi Malassezia furfur dari Kerokan Kulit Tukang Becak di Daerah Kapas Krampung Surabaya. Diploma thesis, Universitas Muhammadiyah Surabaya.
|
PDF (Pendahuluan)
Download (532kB) | Preview |
|
|
PDF (Bab 1)
Download (19kB) | Preview |
|
|
PDF (Bab 2)
Download (225kB) | Preview |
|
|
PDF (Bab 3)
Download (22kB) | Preview |
|
PDF (Bab 4)
Restricted to Registered users only Download (21kB) |
||
PDF (Bab 5)
Restricted to Registered users only Download (15kB) |
||
PDF (Bab 6)
Restricted to Registered users only Download (11kB) |
||
PDF (Lampiran)
Restricted to Registered users only Download (230kB) |
Abstract
Penyakit panu atau Pitiriasis versikolor merupakan penyakit rakyat yang dapat menyerang semua orang pada semua golongan umur. Keringat merupakan hasil eksresi yang mengandung asam. Maka keringat yang menempel pada kulit, dalam waktu lama bisa menjadi media tumbuhnya Malassezia furfur. Sedangkan Pengemudi becak/ tukang becak adalah suatu jenis pekerjaan yang mengutamakan fisik. Tentu saja pada kondisi iklim tropis di wilayah Indonesia, dengan pekerjaannya itu, tubuh tukang becak memproduksi banyak keringat. Hal yang seperti ini memungkinkan tukang becak dapat terinfeksi Malassezia furfur. Rumusan penelitian ini Sejauh mana prevalensi infeksi malassezia furfur pada tukang becak di daerah Kapas Krampung?. Tujuan penelitian yaitu Untuk mengetahui berapa banyak tukang becak yang terinfeksi jamur di daerah Kapas Krampung. Manfaat Penelitian Untuk Mahasiswa: Untuk pengembangan ilmu pengetahuan mikologi khususnya tentang penyakit Malassezia furfur. Untuk Masyarakat: Memberikan informasi bagi masyarakat tentang penyakit jamur Malassezia furfur, sehingga dapat dicegah.Jenis Penelitian ini adalah deskriftif, sedangkan populasi penelitian ini adalah tukang becak didaerah kapas krampung, sampel penelitian 30 tukang becak diambil seluruhnya sebagai sampel. Waktu penelitian bulan mei minggu ke3 sampai minggu ke4. Variabel penelitiannya adalah infeksi Malassezia furfur. Definisi operasionalnya prevalensi Malassezia furfur diaktogorikan menjadi dua yaitu terinfeksi Malassezia furfur (+) dan tidak terinfeksi Malassezia furfur (-). Metode analisis data yang dilakukan adalah statistika deskriftif yang menghitung persentase tukang becak yang terinfeksi mallessezia furfur dan tidak terinfeksi mallessezia furfur.Hasil penelitian dari 30 sampel kerokan kulit tukang becak didapatkan 36,63% dari sampel terinfeksi Malassezia furfur (+), dan 63,33% dari sampel tidak terinfeksi Malassezia furfur (-).
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pitiriasis versicolor |
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
Divisions: | 04. Fakultas Ilmu Kesehatan > D3 Teknologi Laboratorium Medis |
Depositing User: | Dyah Ayu Sulistyaningtyas |
Date Deposited: | 15 Feb 2018 09:45 |
Last Modified: | 21 Aug 2018 08:07 |
URI: | http://repository.um-surabaya.ac.id/id/eprint/1907 |
Actions (login required)
View Item |