Anas, Muhammad and Prawiro, Sumarno Reto and Aulani'am, Aulani'am and Wiyasa, I Wayan Arsana and Sardjono, Teguh Wahju (2017) PENGARUH INFEKSI Staphylococcus aureus PADA WANITA DENGAN VAGINITIS NON-SPESIFIK TERHADAP TERJADINYA INFERTILITAS MELALUI REAKSI SILANG ANTARA S-IGA DENGAN SPERMATOZOA. PhD thesis, Universitas Muhammadiyah Surabaya.
|
PDF (Ringkasan Disertasi)
- Accepted Version
Download (166kB) | Preview |
|
PDF (Tim Penguji dan Keaslian)
- Other
Restricted to Registered users only Download (680kB) |
||
PDF (Keaslian Naskah (Plagiasi))
- Other
Restricted to Registered users only Download (224kB) |
Abstract
Prevalensi infertilitas bervariasi antara 10 - 40%. Faktor penyebab fihak pria kurang lebih 40%, selebihnya faktor wanita.Penyebab idiopatik kurang lebih 10-30% dan diduga banyak berkaitan dengan kelainan imunologis dan infeksi sebelumnya.Vaginitis non spesifik yang terjadi pada wanita pasangan infertil disebabkan polimikroba.Staphylococcus aureus berperan sebesar 21%.Respon imun adaptif humoral lokal akibat S. aureusdisekresi dalam saluran reproduksi wanita, berupa s-IgA.sekretori-IgAtersebut bereaksi silang dengan protein permukaaan spermatozoa.Sehingga fungsi spermatozoa terganggu untuk melakukan fertilisasi. Penelitian tahap 1 didapat lima protein homolog utama antara protein spermatozoa manusia dan protein S. aureus. Homologi sekuens sebesar 26-44% dan memiliki homologi strukturnya 0,314, 0,332, 4,99, 6,16, dan 26,40 Å. Berat molekul protein spermatozoa manusia sebesar 13, 19,8, 36,3, 44,5, dan 57,7 kDa. Sedangkan BM protein S. aureus sebesar 18,3, 34,6, 37,2, 41,3, dan 45,5 kDa. Analisis antigenisitas dan ekspresi epitop menegaskan bahwa mereka memungkinkan untuk dapat dikenali oleh antibodi yang sama. Tiga kandidat yang potensial untuk protein imunogenik yang menginduksi reaksi silang antibodi yaitu protein deglycase DJ-1, sperm acrosome membrane - associated protein 4, UDP - N - acetylhexosamine pyrophosphorylase. Penelitian tahap 2 didapatkan respon imun adaptif humoral lokal dengan s-IgA_fertil yang mengenali protein permukaan S. aureus isolat M10 BM 52 kDa sedangkan dengan s-IgA_infertil yang mengenali protein permukaan S. aureus isolat M10 BM 49 kDa. Kedua protein 52 kDa dan 49 kDa dimunisasikan ke mencit sehingga dihasilkan IgG_fertil dan IgG_infertil. IgG_fertil mengenali protein permukaan spermatozoa dengan BM 63, 56, 51, 45, dan 43 kDa dan IgG_infertil mengenali protein permukaan spermatozoa dengan BM 58, 57, 50, 45, 43, 37, 33, 31, 27, dan 23 kDa. Penetilian ketiga mendeteksi letak protein permukaan spermatozoa yang bereaksi silang dengan protein permukaan S. aureus terletak di kepala, leher dan ekor spermatozoa. Besaran ikatan antara protein permukaan spermatozoa dengan IgG_fertil berbeda bermakna dengan IgG_infertil (Mann Whitney U, α=0,05). Kesimpulan penelitian bahwa vaginitis non spesifik akibat S. aureus dapat memicu respon imun dengan diproduksinya antibodi s-IgA yang bereaksi silang dengan protein permukaan spermatozoa dan besar ikatannya tergantung besaran dosisnya. Saran untuk dilakukan penelitian lanjutan guna mengidentifikasi lebih detil protein permukaan S. aureus dan protein permukaan spermatozoa serta efek reaksi silang pada fungsi spermatozoa. Kata Kunci: infertilitas, vaginitis non spesifik, servik uteri, Staphylococcus aureus, protein permukaan, s-IgA, spermatozoa.
Item Type: | Thesis (PhD) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
Divisions: | Buku > Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | MUHAMMAD ANAS ANAS |
Date Deposited: | 18 Dec 2018 04:44 |
Last Modified: | 16 May 2019 05:35 |
URI: | http://repository.um-surabaya.ac.id/id/eprint/2889 |
Actions (login required)
View Item |