Yuanita Wulandari , S.Kep., Ns.,MS and Aries Chandra , S.Kep.Ns.,M.Kep.Sp.Kep.An
Aku Bangga Aku Bermakna (ABAB): Remaja sebagai HIV-AIDS
“Health Volunteer Messenger”.
UM Surabaya.
(Unpublished)
Abstract
Meningkatnya jumlah penderita HIV-AIDS pada semua kalangan usia
merupakan suatu kejadian yang mengancam stabilitas kesehatan nasional. Saat
ini, pencegahan peningkatan angka penderita HIV baru menjadi pekerjaan rumah
tidak hanya bagi tenaga kesehatan tapi juga bagi semua masyarakat Indonesia
termasuk remaja. Peran aktif remaja sangat diperlukan, remaja diharapkan tidak
hanya sekedar tahu tentang HIV-AIDS melainkan juga mampu menerapkan hasil
“tahu”-nya dalam bentuk perilaku untuk mencegah meningkatnya penderita HIV
baru dan menghilangkan diskriminasi serta stigma yang buruk pada penderita
HIV-AIDS. Peran remaja dalam hal tersebut bisa dicapai dengan menjadi Health
volunteer messenger yaitu sebagai educator, social support dan problem-solver
dalam masalah umum. Oleh karena itu, pengabdian masyarakat terkait dengan
pembentukan kader kesehatan dan organisasi remaja ABAB sebagai health
volunteer messenger perlu dilakukan. Adapun tarjet capaian adalah terbentuknya
kader kesehatan dan organisasi ABAB yang mempunyai peningkatkan
pengetahuan, mampu bersikap profesional pada level personal & komunitas,
kemampuan Health education, social support dan problem solving untuk
mengatasi isu-isu spesifik yang ada di masyarakat terkait dengan pencegahan,
pengobatan, perawatan, dan dukungan social pada penderita HIV/AIDS. Tarjet
capaian lainnya adalah pembuatan 5 Modul ABAB (petunjuk KADER ABAB;
Penyakit HIV-AIDS; Pencegahan HIV-AIDS; Perawatan kepada ODHA;
Dukungan sosial untuk ODHA); proceedingInternational Conference ISSN; dan
Karya Ilmiah dalam rangka menginformasikan hasil pengabdian masyarakat
kepada masyarakat dan instansi yang berkepentingan. Metode pendekatan yang
digunakan untuk mencapai tarjet yang ditawarkan meliputi melaksanakan
seminar, pelatihan dan pendampingan, penilaian pemahaman pre-post test
menggunakan kuesioner teens for AIDS prevention (TAP), serta seminar program
ABAB. Hasil, ada 8 kader ABAB yang berasal dari kedua mitra. Adapun rentang
usianya 13-16 tahun dengan pendidikan SMP 5 kader dan SMA 3 Kader. Segi
kemampuan kader, nilai pre test menunjukkan tidak seorangpun menjawab benar
pada 20 pertanyaan TAP, dan hasil post test menunjukan 5 kader ABAB dapat
menjawab dengan benar dari 20 pertanyaannya.
Pada akhirnya, pembentukan kader remaja ABAB dengan kualitas
kemampuan yang baik dalam IbM ini, diharapkan mampu membuat kader
remaja ABAB bergerak mandiri serta bekerjasama dengan Tim Kesehatan dan
Lembaga Swadaya Masyarakat HIV/AIDS dalam mewujudkan dua dari tiga
point indonesa getting three zero yaitu menurunkan jumlah penderita baru HIV
dan menurunkan diskriminasi serta stigma.
Kata kunci : Kader Remaja ABAB, health volunteer messenger, pencegahan
HIV-AIDS
Actions (login required)
|
View Item |