- (2022) Peran Bakteri Rockwoll Hidroponik Tanaman Sawi (Brassica Rapa L.) dalam Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Hasil Panen di Balai Tani Jawa Timur. EC00202229694.
PDF (Produk HKI (Monograf))
Download (1MB) |
|
PDF (Peer Review Produk)
Download (1MB) |
|
PDF (Sertifikat HKI)
Download (2MB) |
|
PDF (Hasil Peer review Baru)
Download (350kB) |
Abstract
Hidroponik merupakan system budidaya atau bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, tetapi menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara (Izzuddin, 2016). Pada system ini pemberian air dan nutrisi memungkinkan untuk dilakukan dalam waktu yang bersamaan (Susila, 2013). Adapun keunggulan dari sitem hidroponik adalah dapat dijadikan sebagai solusi atau alternatif bagi masyarakat yang ingin bercocok tanam, tetapi memiliki lahan yang sempit atau terbatas (Roidah, 2014; Amri dkk., 2017). System hidroponik sangatlah baik digunakan untuk budidaya tanaman sayuran karena tanaman yang dihasilkan lebih steril dan kandungan gizinya lebih tinggi. Memngingat pada system hidroponik hanya menggunakan pupuk organik dan tanpa peptisida. Selain itu kebutuhan air yang diperlukan juga tidak terlalu banyak karena air yang dipakai sebagai media dapat terus bersirkulasi (Guru pendidikan.co.id, 2021). Hama yang menyerang tanaman yang ditanam pada system hiroponik juga lebih sedikti, karena sebagian kontaminasi hama pada tanaman biasanya berasal dari tanah. Tanaman hidroponik dapat tumbuh dengan cepat jika pemantauan dan perawatannya dilakukan secara intensif, hasil panennya juga bisa dinikmati setiap waktu karena tidak bergantung pada kondisi musim, sehingga dapat di atur sesuai dengan kebutuhan pasar (Sastro dan Rokhmah, 2016). Selain itu proses panennya juga relatif lebih mudah. Ketersediaan udara dan air pada hidroponik dapat dimaksimalkan pada zona akar dengan adanya matriks padat seperti rockwool. Rockwool menjadi salah satu media tanam yang banyak digunakan oleh para petani hidroponik. Hal yang menjadikan media tanam ini banyak digunakan oleh para petani, karena rockwool ramah lingkungan, tidak mengandung parasite penyebab penyakit, mampu menampung air lebih banyak, yaitu kurang lebih sebanyak 14 kali lipat dibandingkan dengan kapasitas tampung tanah, mampu meminimalisir penggunaan desinfektan, serta mampu mengoptimalkan peran pupuk. Pada dasarnya rockwool hanya memiliki kandungan bakteri yang sangat sedikit. Namun saat sudah dijadikan sebagai media tanaman, maka akan tumbuh kolonisasi bakteri dengan cepat pada permukaannya, baik berupa bakteri maupun jamur (Carlile dan Wilson 1991). Berdasarkan hasil penelitian terdahulu disebutkan bahwa populasi bakteri heterotrofik mencapai 105-106 cfu/mL setelah larutan nutrisi yang mengalir selama 20 jam setelah penanaman tomat (Berkelmann et al., 1994). Jumlah bakteri pada akar tomat muda dapat mencapai mencapai 1010 cfu/g akar segar (Waechter-Kristensen et al., 1994). Jumlah jamur biasanya lebih rendah jika dibandingkan dengan jumlah bakteri, dan cenderung bervariasi bergantung pada kondisi cuaca (Waechter-Kristensen et al., 1994). Terjadinya kontaminasi mikroorganisme dalam sistem 1 4 hidroponik dapat berasal dari bahan tanaman, media tanam, serangga, pekerja di rumah kaca dan air irigasi (Postma et al., 2008). Sistem hidroponik memiliki jumlah unsur hara yang lebih tinggi, mengingat pada system ini tersedia lingkungan yang sangat ideal bagi pertumbuhan bakteri. Karena suhu air dan tingkat pH dapat dikontrol atau dikondisikan sesuai dengan kebutuhan untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup mikroorganisme. kebanyakan bakteri dalam system hidroponik merupakan jenis bakteri yang bermanfaat untuk melindungi tanaman karena mampu menekan pertumbuhan bakteri pathogen, serta mampu membantu proses pertumbuhan tanaman, walaupun ada beberapa jenis bakteri seperti Agrobacteriu tumefaciens, Xylella fastidiosa dan Pseudomonas syringae yang memiliki sifat parasite atau pathogen pada tanaman (Weller T., 2005; Chen, LL., 2006). Dalam penelitian lain menyebutkan bahwa mikroorganisme dalam system media hidroponik dapat berperan peningkatkan nitrifikasi (Zou et al., 2016). Penambahan promotor pertumbuhan tanaman dapat meningkatkan kinerja tanaman, contohnya seperti Azospirillum brasilense dan Bacillus spp. (Bartelme et al., 2018). Bakteri yang bisa membantu pemacu pertumbuhan tanaman sangat diperlukan untuk mendukung pertumbuhan tanaman dengan tujuan untuk efisiensi penggunaan pupuk, serta sebagai agen biologi alami yang dapat membantu melawan patogen atau parasite yang banyak menginfeksi tanaman hidroponik. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil panen tanaman hidroponik. Adapun bakteri dapat membantu mendorong pertumbuhan dan meningkatkan hasil panen tanaman melalui mekanisme berikut, yaitu: (i) fiksasi nitrogen, (ii) fasilitasi akses ke nutrisi, (iii) stimulasi pertumbuhan tanaman langsung dan (iv) produksi senyawa organik (Calvo et al., 2014). Kemampuan ini dapat mengurangi jumlah nutrisi yang diperlukan untuk mempertahankan hasil tanaman optimal (Dasgan et al., 2012). Berdasarkan hasil penelitian menyebutkan bahwa bakteri yang mampu memacu pertumbuhan tanaman telah terbukti meningkatkan penyerapan nutrisi dalam kondisi tertentu, serta dapat membantu mengurangi penggunaan pupuk (Ruzzi dan Aroca., 2015). Sejumlah bakteri yang telah diuji kemampuannya dalam mencegah patogen tanaman adalah Pseudomonas spp., Bacillus spp. Enterobacter spp., Streptomyces spp., Gliocladium spp. Dan Trichoderma spp. (Lee et al., 2015). Namun demikian manfaat yang diberikan oleh bakteri tersebut bergantung pada kemampuannya dalam berkolonisasi pada akar tanaman, bertahan hidup dan berkembangbiak pada durasi terhadap bakteri lain (Compant et al., 2005). Berdasarkan penjelasan tersebut, penelitian mengenai identifikasi keragaman bakteri yang mampu berkoloni dan berasosiasi dengan tanaman hidropinik penting dilakukan sebagai upaya deteksi peranan bakteri potensial untuk memacu pertumbuhan tanaman hidroponik. Walaupun penelitian mengenasi isolasi bakteri pada system hidroponik sudah pernah dilakukan sebelumnya. Namun penelitian ingin menguji apakah memang jenis bakteri tersebut ada pada semua jenis tanaman hidroponik, serta ingin mengetahui adanya jenis-jenis bakteri baru yang
Item Type: | Patent |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Laporan Penelitian |
Depositing User: | ANINDITA RIESTI RETNO ARIMURTI |
Date Deposited: | 20 Jun 2023 01:49 |
Last Modified: | 03 Jul 2023 06:54 |
URI: | http://repository.um-surabaya.ac.id/id/eprint/7187 |
Actions (login required)
View Item |