ANALISIS PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR IPA SISWA KELAS IV PADA MASA PPKM DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH 2 SURABAYA

Dalam dunia pendidikan tidak terlepas dari adanya hambatan yang dialami oleh
guru maupun siswanya. Hambatan tersebut banyak terjadi dalam proses pembelajaran di
kelas yang menjadikan siswa mengalami kesulitan dalam belajarnya. Kesulitan belajar
yang dialami oleh siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut terdiri dari
faktor internal dan ekternal. Oleh karena itu, guru berupaya mengidentifikasi terkait
permasalahan yang mengakibatkan siswa mengalami kesulitan dalam belajar.
Penelitian ini bertujuan untuk a) Mengetahui kegiatan pembelajaran IPA yang
dilakukan guru selama masa PPKM; b) Mengetahui peran guru dalam mengatasi
kesulitan belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas IV di SD Muhammadiyah 2
Surabaya.; c) Menganalisis kesulitan belajar siswa kelas IV SD Muhammadiyah 2
Surabaya mata pelajaran IPA; 3) Menganalisis upaya yang dilakukan guru dalam
mengatasi kesulitan belajar siswa kelas IV SD Muhammadiyah 2 Surabaya. Penelitian ini
menggunakan observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi sebagai instrumen dalam
pengumpulan data.
Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa: a) Kegiatan pembelajaran IPA
siswa kelas IV SD Muhammadiyah 2 Surabaya Masa PPKM dilakukan secara luring dan
daring.; b) Peran guru dalam mengatasi kesulitan belajar IPA siswa kelas IV di SD
Muhammadiyah 2 Surabaya yaitu: guru mempunyai peran sebagai fasilitator, motivator,.
pengarah/director, sebagai transmitter; 3) Kesulitan siswa belajar IPA di SD
Muhammadiyah 2 Surabaya disebabkan 2 faktor, yaitu faktor internal diantaranya minat,
motivasi, rasa percaya diri, kebiasan belajar, cita-cita, sedang faktor eksternal
diantaranya: peran guru, ketersediaan sarana dan prasarana, kebijakan penilaian,
lingkungan sosial di sekolah, lingkungan sosial di rumah, kurikulum; 4) Upaya guru
dalam mengatasi kesulitan belajar siswa SD Muhammadiyah 2 Surabaya antara lain
mengadakan bimbingan belajar di sekolah dan di rumah, memberikan motivasi kepada
siswa, memberikan tugas kepada siswa supaya siswa mau belajar di rumah melarang
siswa membawa HP ke sekolah agar siswa bisa berkonsentrasi dalam belajar dan
menghindari kecanduan game online, mengadakan konseling pribadi dan menjalin
komunikasi yang baik dengan orang tua guna mengatasi masalah siswa di sekolah serta
mengelompokkan materi IPA terlebih dahulu sebelum dijelaskan kepada siswa agar
mereka bisa memahami materi dengan baik.