UMSurabaya Repository

PRAKTEK PERCERAIAN DI LUAR SIDANG PENGADILAN DALAM PERSPEKTIF TOKOH MUHAMMADIYAH BUNGKAL (Studi Kasus: Masyarakat Desa Bedikulon Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo Jawa Timur)

Pasaribu, selamat (2020) PRAKTEK PERCERAIAN DI LUAR SIDANG PENGADILAN DALAM PERSPEKTIF TOKOH MUHAMMADIYAH BUNGKAL (Studi Kasus: Masyarakat Desa Bedikulon Kecamatan Bungkal Kabupaten Ponorogo Jawa Timur). Undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Surabaya.

[img] PDF (PENDAHULUAN)
Download (1MB)
[img] PDF (BAB 1)
Download (727kB)
[img] PDF (BAB 2)
Download (797kB)
[img] PDF (BAB 3)
Download (394kB)
[img] PDF (BAB 4)
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] PDF (BAB 5)
Restricted to Registered users only

Download (363kB)
[img] PDF (LAMPIRAN)
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Perkawinan dalam agama Islam merupakan akad yang sangat kuat atau dengan istilah lain (Mitsaqon Ghalizon) yang memadukan di antara dua perbedaan dengan tujuan selain untuk memenuhi kebutuhan syahwat Insaniyah namun juga sebuah refleksi dari bentuk ketaatan seseorang pada perintah agama. Perkawinan merupakan jalan yang mulia, yang tidak hanya untuk kepentingan urusan pribadi seseorang namun di dalamnya melibatkan nilai-nilai ke Ilahian dengan tujuan yang pasti. Meskipun demikian, tidak sedikit orang yang mampu mempertahankan ikatan mulia tersebut dengan berbagai macam faktor hingga menempuh jalan akhir melalui sebuah perceraian. Berdasarkan produk hukum melalui ketentuan Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang perkawinan pasal 39 ayat 1, kemudian Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 tentang pelaksanaan Undang-Undang No.1 Tahun 1974, Undang- Undang No.7 Tahun 1989 tentang peradilan agama pasal 65, dan yang terakhir Kompilasi Hukum Islam pasal 115 menetapkan bahwa perceraian dinyatakan berlaku jika dilaksanakan di depan sidang Pengadilan. Namun tidak sedikit masyarakat yang mengabaikan ketentuan tersebut dengan berbagai alasan. Salah satunya adalah kasus yang terjadi pada masyarakat Desa Bedikulon, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. Melalui penelitian ini penulis ingin menggali bagaimana proses dan sebab-sebab terjadinya perceraian di luar Pengadilan pada masyarakat Desa Bedikulon serta bagaimana tanggapan Tokoh Muhammadiyah Bungkal terhadap kasus tersebut. Jenis penulisan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang berbentuk lapangan dengan menggunakan metode pendekatan wawancara langsung pada Tokoh Muhammadiyah Bungkal, wawancara langsung dengan masyarakat Desa Bedikulon sebagai sumber utama kemudian, mengumpulkan berbagai bahan literatur yang terkait dengan judul penelitian ini sebagai sumber ke dua. Hasil penelitian: berdasarkan penelitian yang sudah peneliti lakukan bahwa pelaksanaan perceraian yang terdapat pada masyarakat Desa Bedikulon dilakukan dengan cara kekeluargaan, melalui surat dan sebatas di hadapan istri tanpa persaksian dari pihak lain. Adapun yang menjadi sebab terjadinya perceraian dilakukan di luar Pengadilan meliputi faktor ekonomi, lokasi Pengadilan, aib, waktu dan minimnya pengetahuan hukum. Pandangan Tokoh Muhammadiyah Bungkal sepakat bahwa perceraian yang dilakukan di luar Pengadilan tidak sah sesuai ketentuan Undang-Undang positif di Indonesia. Dengan dalil mengutamakan kemaslahatan Ummat khususnya hak-hak istri, hak anak melalui pendekatan dalil Alquran, Hadist dan kaidah-kaidah Fiqih.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Additional Information: Pembimbing : 1. Agus Purwanto, M.Hum. 2. Gandhung Fajar Panjalu, M.HI.
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: Muhammadiyah, Perceraian, Di Luar Sidang, Perspektif.
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: 01. Fakultas Agama Islam > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: Adhi Dewantara
Date Deposited: 11 Aug 2023 01:36
Last Modified: 11 Aug 2023 01:36
URI: http://repository.um-surabaya.ac.id/id/eprint/8132

Actions (login required)

View Item View Item