Mahmudin, Thoriq (2016) Hubungan Tingkat Pendidikan Terhadap Kenakalan Remaja di Kampung Kebondalem Kelurahan Simolawang Kecamatan Simokerto Kota Surabaya. Undergraduate thesis, Universitas Muhammadiyah Surabaya.
![[img]](https://repository.um-surabaya.ac.id/style/images/fileicons/application_pdf.png)
|
PDF (Pendahuluan)
Download (317kB) | Preview |
|
|
PDF (Bab 1)
Download (160kB) | Preview |
|
|
PDF (Bab 2)
Download (128kB) | Preview |
|
|
PDF (Bab 3)
Download (96kB) | Preview |
|
|
PDF (Bab 4)
Restricted to Repository staff only Download (242kB) |
|
|
PDF (Bab 5)
Download (16kB) | Preview |
Abstract
Di kalangan remaja sering terjadi konflik, perkelahian, pencurian, dan kekerasan lainnya yang dilakukan oleh remaja adalah sistem pendidikan tanpa cermin, terutama moral. Sistem pendidikan tak berdaya hanya menekankan proses transfer pengetahuan kepada siswa saja, bukan pada proses transformasi nilai-nilai agamis nilai-nilai agama dan moral kepada siswa, untuk membimbing mereka menjadi pria yang kuat dan mulia. Dari uraian di atas, rumusan masalah yang bisa dilakukan adalah: (1) Bagaimana tingkat pendidikan remaja di Kebondalem di Desa Simolawang, Kecamatan Simokerto Surabaya? (2) Bagaimana nakalnya remaja di Kebondalem di desa Simolawang, Simokerto, Surabaya? (3) Adakah hubungan antara tingkat pendidikan terhadap kenakalan remaja di Kebondalem di desa Simolawang Simokerto Surabaya Penelitian ini bersifat kuantitatif, sumber data yang digunakan adalah data sumber sampel populasi di Kebondalem di desa Simolawang Simokerto Surabaya, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner dan observasi dan dokumentasi, dan metode yang digunakan dalam analisis data adalah analisis persentase deskriptif Hasil penelitian data diperoleh bahwa tingkat pendidikan pemuda di Kebondalem di Desa Simolawang, Kecamatan Simokerto Surabaya berada pada tingkat pendidikan dasar 33%, sedang 33%, SMA 28% dan perguruan tinggi 5%. Beberapa kenakalan remaja di Kebondalem di Desa Simolawang Simokerto Surabaya yaitu berhadapan dengan penegak hukum, diisi dengan kegiatan yang tidak berguna, berkelahi, minum, minum narkoba, mencuri, memiliki tato, membuat orang lain keresahan, membuat tidak taat kepada orang tua, melukai atau membunuh orang lain. Setelah penulis menganalisis data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan dan kenakalan remaja yang cukup dan hasil yang bisa didapat adalah untuk tingkat pendidikan dasar yang cenderung kenakalan sebesar 37%, maka tingkat kecacatan pendidikan sekolah menengah kenakalan 25%, tingkat kecenderungan pendidikan sekolah menengah kenakalan 20% dan tingkat kenakalan Perguruan Tinggi cenderung 18%. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan berarti semakin rendah kecenderungan kenakalan remaja.
| Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Kenakalan remaja, Konflik, Tingkat Pendidikan |
| Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion |
| Divisions: | 01. Fakultas Agama Islam > Pendidikan Agama Islam |
| Depositing User: | Users 319 not found. |
| Date Deposited: | 27 Nov 2017 08:44 |
| Last Modified: | 25 Jul 2018 04:04 |
| URI: | http://repository.um-surabaya.ac.id/id/eprint/1535 |
Actions (login required)
 |
View Item |
