Absurditas dalam Novel Payudara Karya Chavchay Syaifullah

Cahyanto, Cahyanto (2017) Absurditas dalam Novel Payudara Karya Chavchay Syaifullah. Masters thesis, Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Preview	PDF (Pendahuluan) Download (522kB) | Preview
Preview	PDF (Bab 1) Download (292kB) | Preview
Preview	PDF (Bab 2) Download (318kB) | Preview
Preview	PDF (Bab 3) Download (169kB) | Preview
	PDF (Bab 4) Restricted to Registered users only Download (518kB)
	PDF (Bab 5) Restricted to Registered users only Download (423kB)
	PDF (Lampiran) Restricted to Registered users only Download (6kB)

Abstract

Situasi sastra postmodern menampilkan gejala lain secara samar sebagai wujud perubahan peradapan manusia. Perubahan tersebut menyebutkan bahwa tak ada sesuatu yang tidak mungkin, artinya tidak ada lagi batas-batas alam fisik dunia, tak ada lagi kebenaran yang sejati dan tetap abadi. Konsep yang demikian melahirkan paham absurditas, yakni paham yang menganggap kehidupan penuh dengan kekonyolan nasib manusia sebagai bagian dari pemberontakan yang disembunyikan. Pemberontakan yang disembunyikan merupakan reaksi kaum absurd atas dasar kesadaran bahwa dirinya berhak melakukan penolakan terhadap sesuatu yang mutlak. Kebenaran bagi mereka bersifat relatif, beragam, dan tidak mempunyai ukuran yang pasti. Masalah absurditas dapat diteliti pada novel Payudara karya Chavchay Syaifullah. Fokus penelitian pada absurditas perkataan, absurditas perilaku, dan absurditas peristiwa dalam novel Payudara karya Chavchay Syaifullah. Teori utama yang digunakan adalah absurditas dan filsafat eksistensialis. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian dengan metode deskriptif kualitatif, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah filsafat sastra. Teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan kepustakaan. Hasil penelitian sebagai berikut: (1) absurditas perkataan ditandai oleh adanya monolog dan dialog tokoh yang tidak masuk akal, bertentangan dengan logika umum, serta menimbulkan penafsiran ganda, baik tokoh Sakti, Bayu, dan Payudara. Keanehan perkataan tokoh ditampakkan oleh adanya ucapan tidak jelas, irrasional, tanpa makna, tanpa kesesuaian dengan konteks, liar, emosional, tanpa alur, tidak mencerminkan kondisi tokoh, ambigutas, melompat-lompat, melingkar ngawur, dan dialog tidak logis. (2) absurditas perilaku ditunjukkan tokoh Bayu yang menulis surat tanpa tahu alamat, mencintai Payudara tanpa mengetahui sosoknya, mengeluarkan pisau dan menjerit tanpa sebab, tetap duduk dan tertawa saat ditembaki, mempraktikkan gerakan dan ucapan mayat, berjalan seperti tokoh mayat. Tokoh Sakti berperilaku gila, berbicara dengan lukisan, bertanya jawab dengan lukisan, bermesraan dengan mayat, ingin menghadirkan lukisan dalam wujud nyata, ingin menyapu sampah di seluruh negeri. Tokoh Komandan membunuh tanpa sebab. Tokoh Martin menyambut kemeriahan perkawinan tokoh Bayu dan Isabela (setan wanita). (3) absurditas peristiwa ditunjukkan oleh adanya pembayangan peristiwa belum terjadi, menghayalkan model cinta manusia dan setan, pasien membaca puisi dengan beroh, darah menjelma lukisan, ledakan tanpa korban, seorang yang mendengar suara lukisan, bangkai-bangkai manusia berjejeran di ruang makan, bangkai manusia terbang, lukisan perempuan telanjang menari, seseorang bermesra dengan mayat, lukisan dapat menjawab pertanyaan, melihat orang makan mie tanpa putus, melihat bayangan hitam terbang dan meledak oleh bola api, mayat-mayat bangkit seperti vampire, pengumuman peristiwa pernikahan manusia dan setan, paha setan mengeluarkan darah biru, berkumpulnya setan menghadiri pernikahan manusia dan setan, munculnya kuburan baru.

Item Type:	Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:	Absurditas, Absurditas Perkataan, Perilaku, dan Peristiwa
Subjects:	P Language and Literature > PN Literature (General)
Divisions:	09. Program Pascasarjana > S2 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User:	Dyah Ayu Sulistyaningtyas
Date Deposited:	25 Feb 2018 04:53
Last Modified:	23 Jul 2018 03:41
URI:	http://repository.um-surabaya.ac.id/id/eprint/2120

Actions (login required)

View Item