The Relationship between Adversity Quotient and Early Childhood Cognition

Kegiatan pembelajaran yang kurang menyenangkan berdampak pada
kecerdasan anak yang rendah. Padahal adversity quotient sangat
diperlukan anak usia dini agar dapat membantu mereka dalam mengatasi
kesulitan yang sedang dihadapinya. Sejauh ini belum ditemukan penelitian
yang membahas hubungan antara adversity quotient dengan kemampuan
hasil belajar kognitif anak usia dini. Berdasarkan hal tersebut, penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis hubungan adversity quotient dengan
kemampuan hasil belajar kognitif anak usia dini. Penelitian ini termasuk
jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasi. Pengambilan
sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan jumlah
sampel yaitu 38 anak. Metode dan instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah angket dan tes. Data dianalisis menggunakan
teknik analisis statistik inferensial denganbantuansoftware SPSS.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara adversityquotient
sebagi variabel independent dengan prestasi belajar siswa sebagai
variabel dependen, meskipun tidak kuat. Adversityquotientmemberikan
kontribusi terhadap kemampuan kognitif belajar anak usia dini.
Berdasarkan penghitungan analisa regresi (korelasional) antara kelompok
variabel diperoleh kecerdasanadversity quotient memiliki hubungan
terhadap kemampuan hasil belajar kognitif anak usia dini. Oleh karena itu,
dapat disimpulkan bahwa kecerdasan adversity quotient berdampak pada
hasil belajar kognitif anak usia dini. Penelitian ini berimplikasi pada
pemberian pemahaman bahwa kecerdasan adversity quotient yang
dimiliki siswa perlu ditingkatkan karena berpengaruh pada kemampuan
kognitif mereka.