Putra, Reynaldi Yofiansah (2025) Studi Kasus Efektivitas Pemberian Terapi Tepid Sponge dengan Air Hangat dan Air Dingin dalam Menurunkan Hipertermia pada Anak dengan Kasus DHF di Puskesmas. Professional thesis, Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Pendahuluan_Reynaldi Yofiansah Putra_20244663052.pdf
Download (725kB) | Preview
Bab 1_Reynaldi Yofiansah Putra_20244663052.pdf
Download (259kB) | Preview
Bab 2_Reynaldi Yofiansah Putra_20244663052.pdf
Download (412kB) | Preview
Bab 3_Reynaldi Yofiansah Putra_20244663052.pdf
Download (267kB) | Preview
Bab 4_Reynaldi Yofiansah Putra_20244663052.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (306kB) | Request a copy
Bab 5_Reynaldi Yofiansah Putra_20244663052.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (232kB) | Request a copy
Daftar Pustaka_Reynaldi Yofiansah Putra_20244663052.pdf
Download (253kB) | Preview
Lampiran_Reynaldi Yofiansah Putra_20244663052.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (750kB) | Request a copy
Abstract
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) merupakan salah satu penyebab utama hipertermi pada anak, yang dapat memperparah kondisi jika tidak segera ditangani. Salah satu terapi non-farmakologis yang digunakan adalah teknik Tapid Water Sponge (TWS), baik dengan air hangat maupun air dingin. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membandingkan efektivitas pemberian terapi Tapid Water Sponge menggunakan air hangat dan air dingin dalam menurunkan suhu tubuh pada anak dengan DHF.
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan desain deskriptif kualitatif terhadap dua anak dengan diagnosis DHF yang ada di Puskesmas Bulak Banteng Surabaya. Kasus 1 An. W jenis kelamin laki-laki, umur 7 tahun, dengan diagnose Dengue Hemorrhagic Fever derajat I dan kasus 2 An. C jenis kelamin perempuan umur 6 tahun dengan diagnose Dengue Fever. Data dikumpulkan melalui observasi langsung terhadap perubahan suhu tubuh sebelum dan sesudah dilakukan intervensi TWS selama 20 menit, suhu diukur dengan thermometer digital dengan pengukuran suhu dilakukan setelah 30 menit terapi. Analisa data dilakukan dengan analisis kualitatif.
Hasil studi kasus menunjukkan pada kasus pertama (An. W), pemberian TWS
dengan air hangat menurunkan suhu dari 38,5°C menjadi 37,5°C (hari pertama) dan dari
38,4°C menjadi 37,1 °C (hari kedua). Sementara padakasus kedua (An. C), pemberian TWS
dengan air dingin menurunkan suhu dari 38,1 °C menjadi 37,5°C (hari pertama) dan dari
38,0°C menjadi 37,4°C (hari kedua). Penurunan suhu lebih signifikan ditunjukkan pada
penggunaan air hangat.
Dengan demikian Tapid Water Sponge menggunakan air hangat lebih efektif dibandingkan air dingin dalam menurunkan suhu tubuh anak dengan DHF. Intervensi ini dapat dijadikan sebagai terapi suportif non-farmakologis yang aman dan efektif dalam pelayanan
========================================================================
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of the leading causes of hyperthermia in children, which can worsen the condition if not treated promptly. One of the non• pharmacological therapies used is the Tepid Water Sponge (TWS) technique, either with warm or cold water. This study aims to determine and compare the effectiveness of Tepid Water Sponge therapy using warm and cold water in reducing body temperature in children withDHF.
This research used a case study approach with a descriptive qualitative design involving two children diagnosed with DHF at the Bulak Banteng Community Health Center in Surabaya. Case 1, An. W, male, 7 years old, was diagnosed with Dengue Hemorrhagic Fever grade I, and Case 2, An. C, female, 6 years old, was diagnosed with Dengue Fever. Data were collected through direct observation of body temperature changes before and after a 20-minute TWS intervention. Body temperature was measured using a digital thermometer, 30 minutes after therapy. Data analysis was performed using qualitative analysis.
The results of the case study showed that in the first case (An. W), TWS with warm water reduced the temperature from 38.5°C to 37.5°C (day one) and from 38.4°C to 37.1 °C (day two). In the second case (An. C), TWS with cold water reduced the temperature from
38.1°C to 37.5°C (day one) and from 38.0°C to 37.4°C (day two). A more significant
temperature reduction was observed with the use of warm water.
Thus, Tepid Water Sponge using warm water is more effective than cold water in lowering body temperature in children with DHF. This intervention can be used as a safe and effective non-pharmacological supportive therapy in healthcare services.
| Item Type: | Thesis (Professional) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Tapid Water Sponge, Air Hangat, Air Dingin, Hipertermi, DHF, Anak, Tepid Water Sponge, Warm Water, Cold Water, Hyperthermia, DHF, Children. |
| Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RJ Pediatrics |
| Divisions: | 04. Fakultas Ilmu Kesehatan > Profesi Ners |
| Depositing User: | Reynaldi Yofiansah Putra |
| Date Deposited: | 03 Dec 2025 07:37 |
| Last Modified: | 03 Dec 2025 07:37 |
| URI: | https://repository.um-surabaya.ac.id/id/eprint/10551 |
