Asuhan Keperawatan Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) dengan Masalah Keperawatan Hipovolemi di RS Siti Kodijah Sepanjang Sidoarjo

Demam berdarah dengue (DHF) merupakan masalah Kesehatan utama di Indonesia dengan angka kejadian yang tinggi di setiap tahunya. Salah satu komplikasi serius dari DHF adalah hipovolemi akibat kebocoran plasma, yang jika tidak di tangani dengan cepat dapat menyebabkan syok dan kematian. Peran perawat sangat penting dalam pemantauan dan penatalaksanaan cairan guna mencegah komplikasi yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan asuhan keperawatan pada pasien DHF dengan masalah keperawatan hipovolemi di RS Siti Khodijah Sepanjang Sidoarjo.
Penelitian ini menggunakan desain stady kasus terhadap dua pasien yang
mengalami DHF dengan hipovolemi. Data di kumpulkan melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, diagnose, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan.
Hasil pasien menunjukan tanda-tanda hipovolemi seperti turgor kulit
menurun, mukosa kering, CRT>2 detik, dan tekanan darah rendah. Intervensi keperawatan di berikan selama 3 hari , yang di antaranya pemantauaan tanda vital, pengkajian cairan masuk dan keluar, edukasi tentang pentingnya hidrasi, serta kolaborasi dalam pemberian cairan, peningkatan trombosit, dan stabilisasi tanda vital. Evaluasi di lakukan 3 hari dan tercapai pada kedua pasien
Asuhan keperawatan yang komprehensif dan berbasis bukti efektif dalam
menangani pasien DHF dengan hipovolemi. Peran perawat dalam memantau ketat edukasi pasien berperan berperan penting dalam mempercepat pemulihan dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

========================================================================

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a major health problem in Indonesia, with a high incidence rate every year. One serious complication of DHF is hypovolemia due to plasma leakage, which, if not treated promptly, can lead to shock and death. The role of nurses is crucial in monitoring and managing fluids to prevent ongoing complications. This study aims to analyze the implementation of nursing care for DHF patients with hypovolemia at Siti Khodijah Hospital in Sepanjang Sidoarjo.
This study used a case study design for two patients with DHF with hypovolemia. Data were collected through interviews, observation, physical examination, and supporting examinations, as well as nursing diagnosis, planning, implementation, and evaluation.
The patient’s results showed signs of hypovolemia, such as decreased skin turgor, dry mucosa, CRT > 2 seconds, and low blood pressure. Nursing interventions were provided for 3 days, including vital sign monitoring, fluid intake and output assessment, education on the importance of hydration, and collaboration in fluid administration, platelet increase, and vital sign stabilization. Evaluation was conducted after 3 days and achieved results in both patients.
Comprehensive, evidence-based nursing care is effective in managing DHF patients with hypovolemia. The nurse’s role in closely monitoring patient education plays a crucial role in accelerating recovery and preventing further complications.