HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN SIKAP PEMANFAATAN PENGOBATAN HERBAL DALAM MENCEGAH PENULARAN COVID-19 DI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021

Nova, Elok M and Nila, Qurniasih and Nurul, Azizah (2022) HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN SIKAP PEMANFAATAN PENGOBATAN HERBAL DALAM MENCEGAH PENULARAN COVID-19 DI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2021. Humanistic Network for Science and Technology, Health Notions.

[thumbnail of Laporan Penelitian]
Preview
PDF (Laporan Penelitian)
Elok_Sikap ibu hamil terhadap pemanfaatan pengobatan herbal.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Virus Corona merupakan penyakit pneumonia yang tidak diketahui sebabnya.
Penyakit ini pertama kali di laporkan oleh World Health Organization pada tanggal 11
February 2020, ditemukan di Wuhan China dan diberi nama Covid-19 (WHO, 2020).
Zhao, et.,al (2020) mengatakan bahwa sebanyak 77.262 orang di China terinfeksi kasus
ini dan hampir 2000 kasus di laporkan terjadi di Negara lain termasuk Indonesia.
Sampai saat ini belum terdapat pengobatan yang pasti untuk virus ini, dan salah satu
pengobatan yang dianjurkan adalah mengisolasi pasien.
Indonesia sendiri per tanggal 14 Maret 2020 menjadi negara ke 65 yang
positif konfirmasi COVID-19 dengan banyaknya kasus yang terkonfirmasi COVID-19
berjumlah 96 orang dan jumlah kematian 6 orang dan meningkat per tanggal 11 Oktober
2020 menjadi 66.578 kasus aktif dan tingkat kematian sebesar 11.844 kasus. Di Provinsi
Lampung Insidensi kasus Covid-19 sebanyak 12,43 per 100.000 penduduk, kasus
tersebut meningkat 68,2% dari sebelumnya. Insidensi terbanyak terdapat pada Provinsi
Bandar Lampung yaitu sebesar 35,93 kasus per 100.00 penduduk, meskipun demikian
untuk kasus kematian selama kehamilan dan persalinan belum banyak dilaporkan (Pogi,
2020) dan (Per, 2020).
Menurut Tavakoli, et., al (2019), Qiao, 2020, dan Panahi et.,al (2020) dalam
(Widiyanto & Atmojo, 2020) menyatakan bahwa infeksi Covid-19 yang diakibatkan
oleh virus Corona sangat menular dan dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak yang
buruk bagi janin termasuk kematian bayi. Penularan penyakit pneumonia akibat virus
ini dikhawatirkan dapat terjadi melalui intra uterine dari ibu dan janin. Beberapa bukti
epidemiologi menunjukkan bahwa ibu hamil memiliki resiko tinggi akibat infeksi, dan
sama halnya dengan virus Ebola dan Influenza yang pernah ada, infeksi virus ini dapat
menyebabkan kecenderungan terjadinya komplikasi seperti keguguran, kelahiran
prematur Kwon J.Y.,Romero R., and Mor G (2014), Jamieson, DJ., et.,al (2014) dalam
Zhao., et., al (2020).
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penanganan dan penatalaksanaan
dari infeksi Covid-19 dalam kehamilan. Secara umum penanganan dan penatalaksanan
kasus ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara farmakologi maupun non
farmakologi. Pengobatan non farmakologi dilakukan dengan pemberian antiviral serta
pengobatan lain untuk mengurangi keluhan, namun sayangnya pemberian antiviral pada
masa kehamilan ditakutkan dapat memberikan dampak teratogenik selama kehamilan
Robert, SS.,et.,al (2010) dalam Zhao, et.,al (2020). Disisi lain pengobatan non
farmakologi lebih ditekankan pada pencegahan dan pelengkap pengobatan. Salah satu
pengobatan non farmakologi yang disarankan untuk mencegah penularan Covid-19
adalah pemanfaatan obat herbal, dimana salah satu sistem kerjanya adalah dengan
meningkatkan daya tahan tubuh. Tujuan dari penggunaan pengobatan herbal dalam
penatalaksanaan Covid adalah untuk mengurangi efeksamping teratogenik dari
penggunaan obat secara farmakologi.

Item Type: Other
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Laporan Penelitian
Depositing User: NOVA ELOK M
Date Deposited: 15 Mar 2023 06:58
Last Modified: 15 Mar 2023 06:58
URI: https://repository.um-surabaya.ac.id/id/eprint/6354

Actions (login required)

View Item
View Item