PENGARUH TERAPI OKUPASI MOZAIK TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DOWN SYNDROME

Down syndrome merupakan individu yang memiliki kromosom tambahan
atau lebih pada sepasang kromosom 21. Sehingga menyebabkan terjadinya
penyimpangan perkembangan fidik, susunan saraf pusat, dan anak down syndrome
juga mengalami kelemahan otot sehingga motorik halus anak down syndrome
terganggu. Pravalensi anak down syndrome yang mengalami gangguan motorik
halus diindonesia mengalami peningkatan. Tujuan dari penelitian ini guna
mengetahui pengaruh terapi okupasi mozaik terhadap kemampuan motorik halus
anak down syndrome.
Desain penelitian yang digunakan adalah pre- experimental design dengan
salah satu jenis dari penelitian ini yaitu one group pre-test-post test design.
Populasinya adalah semua anak down syndrome yang mengalami gangguan
motorik halus di SLB Bangun Bangsa Pacar Keling dan SLB B/C Optimal Kenjeran
Surabaya Serta SLB C-1 Kumara I Medokan Semampir Indah Surabaya. Teknik
sampling yang digunakan yaitu sampling jenuh. Jumlah sampel sebanyak 15 anak
yang mengalami gangguan motorik halus. Instrumen yang digunakan yaitu lembar
observasi. Data dianalisa dengan uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test
menggunakan IBM SPSS v.25 untuk mengetahui kemampuan motoric halus
sebelum dan sesudah diberikan terapi okupasi mozaik. Hasil penelitian didapatkan
bahwa p=0,000 sehingga p < α dengan α=0,05 yang berarti ada pengaruh sebelum
dan sesudah dilakukan terapi okupasi mozaik terhadap kemampuan motorik halus
anak down syndrome.
Ada pengaruh terapi okupasi mozaik terhadap kemampuan motorik halus
anak down syndrome sehinga terapi okupasi mozaik efektif diberikan pada anak
down syndrome dan dapat disarankan sebagai alternatif terpi lanjutan untuk
meningkatkan kemampuan motorik halus anak down syndrome