MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN DENGAN MEDIA PUZZLE PADA KELOMPOK B TK. TUNAS HARAPAN DESA MENTURUS KECAMATAN KUDU KABUPATEN JOMBANG

Bermain puzzle membuat anak semakin memahami logika sebab akibat.
Contohnya, kalau keping A dipasang dekat keping B ternyata tidak cocok, beda
hasilnya jika keping A dipasang dengan keping E, hasilnya merupakan bagian dari
gambar yang utuh. Inilah yang namanya hubungan sebab-akibat. Setelah berulang
kali mencoba, memadu-padan dan memasang kepingan gambar, akhirnya anak
akan berhasil menyelesaikan sebuah gambar yang utuh. Gambar yang telah
berhasil diselesaikan tersusun dari bagian- bagain yang kecil.
Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah. (1) Untuk
mendeskripsikan aktifitas guru dan anak ketika permainan dalam meningkatkan
kemampuan kognitif anak dengan media puzzle (2) mendeskripsikan respon anak
dalam kegiatan permainan dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak dengan
media puzzle (3) Untuk mendeskripsikan permainan dalam meningkatkan
kemampuan kognitif anak dengan media puzzle.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research),
karena dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Data
dikumpulkan dengan teknik Observasi dan Dokumentasi. lembar observasi yang
terdiri dari: (a) Lembar observasi aktivitas guru. (b) Lembar observasi aktivitas
anak. dan (c) Lembar observasi kemampuan kognitif anak melalui permainan.
Sedangkan dokumentasi yang diambil antara lain: (a) Daftar nama anak
Kelompok B TK. Tunas Harapan Desa Menturus Kecamatan Kudu Kabupaten
Jombang (b) Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) (c) Rencana Kegiatan Harian
(RKH), dan (d) Foto kegiatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktifitas guru mengalami peningkatan
dari Siklus I sebesar 66,67 %, meningkat pada Siklus II sebesar 88,89 %, dan
meningkat pada Siklus III sebesar 100 %, aktifitas anak mengalami peningkatan
dari Siklus I sebesar 44,45 %, meningkat pada Siklus II sebesar 66,67 %, dan
meningkat pada Siklus III sebesar 88,89 %, respon anak mengalami peningkatan
dari Siklus I sebesar 50 %, meningkat pada Siklus II sebesar 72,23 %, dan
meningkat pada Siklus III sebesar 94,45 %, permainan dengan media puzzle
mengalami peningkatan dari Siklus I sebesar 53,71 %.meningkat pada Siklus II
sebesar 75,93 %.dan meningkat pada Siklus III sebesar 94,45 %.