MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI KEGIATAN BERNYANYI PADA KELOMPOK B TK. DHARMA WANITA DUSUN KETOK DESA TUNGGALPAGER KECAMATAN PUNGGING KABUPATEN MOJOKERTO

Usia 4-6 tahun merupakan masa peka bagi anak. Anak mulai sensitif untuk
menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi anak. Melihat situasi belajar
mengajar di kelompok B pada TK. Dharma Wanita Dusun Ketok Desa Tunggalpager
Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto selama ini pada perkembangan
kemampuan sosial emosional dalam hal sabar menunggu giliran, bertepuk tangan dan
mau berbagi teman sudah berkembang dengan baik. Terkait dengan permasalahan
tersebut peneliti ingin meneliti sebagai solusi agar kemampuan sosial emosional anak
meningkat.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan aktifitas guru dan
anak ketika kegiatan dalam meningkatkan kemampuan sosial emosional anak dengan
sambil menyanyi. 2) Untuk mendeskripsikan kegiatan dalam meningkatkan
kemampuan sosial emosional anak dengan sambil menyanyi.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research), karena
dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Data dikumpulkan
dengan teknik Observasi dan Dokumentasi. lembar observasi yang terdiri dari: (a)
Lembar observasi aktivitas guru. (b) Lembar observasi aktivitas anak. dan (c) Lembar
observasi kemampuan sosial emosional anak. Sedangkan dokumentasi yang diambil
antara lain: (a) Daftar nama anak Kelompok B TK. Dharma Wanita Dusun Ketok
Desa Tunggalpager Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto (b) Rencana
Kegiatan Mingguan (RKM) (c) Rencana Kegiatan Harian (RKH), dan (d) Foto
kegiatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Aktifitas guru mengalami
peningkatan dari Siklus I pertemuan 1 sebesar 77,78 persen, pada Siklus I pertemuan
2 naik menjadi sebesar 88,89 persen pada Siklus II pertemuan 1 naik menjadi sebesar
100 persen dan pada Siklus II pertemuan 2 naik menjadi 100 persen. 2) Aktifitas anak
mengalami peningkatan dari Siklus I pertemuan 1 sebesar 33,34 persen, pada Siklus I
pertemuan 2 naik menjadi sebesar 55,56 persen pada Siklus II pertemuan 1 naik
menjadi sebesar 88,89 persen dan pada Siklus II pertemuan 2 naik menjadi 100
persen. 3) Kemampuan sosial emosional anak mengalami peningkatan dari Siklus I
pertemuan 1 sebesar 46,67 persen, pada Siklus I pertemuan 2 naik menjadi sebesar
73,34 persen pada Siklus II pertemuan 1 naik menjadi sebesar 100 persen dan pada
Siklus II pertemuan 2 naik menjadi 100 persen.