Penerapan program makan bersama hendaknya dapat dilakukan pada setiap minggu,
dapat meningkatkan kemandirian pada anak. Sehingga anak-anak terlatih kemandiriannya.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research), karena dilakukan untuk
memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Data dikumpulkan dengan teknik Observasi dan
Dokumentasi. lembar observasi yang terdiri dari: (a) Lembar observasi aktivitas anak. dan (b)
Lembar observasi keterampilan berbicara. Sedangkan dokumentasi yang diambil antara lain:
(a) Daftar nama anak Kelompok A di Taman Kanak-kanak Halimah Surabaya (b) Rencana
Program Pembelajaran Mingguan (RPPM) (c) Rencana Program Pembelajaran Harian (RPPH),
dan (d) Foto kegiatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian anak melalui program
makan bersama pada pra tindakan dengan nilai rata-rata 2,22 dimana dari 15 anak sebagai
objek penelitian hanya 5 anak (33,33%) yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Namun
pada akhir siklus II diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,02 dimana terdapat 11 anak (73,33%)
dari 15 anak yang berkembang sesuai harapan dan sangat baik. Secara keseluruhan peningkatan
kemandirian anak melalui penerapan program makan bersama dari pra tindakan sampai siklus
II sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Program makan bersama dilaksanakan
oleh anak dalam kegiatan pembelajaran di antaranya menyiapkan kotak/peralatan makan
sendiri, makan sendiri tanpa disuapi oleh pengajar, makan di tempat duduk masing-masing,
tidak menganggu teman yang sedang makan dan mengembalikan/merapikan kotak/peralatan
makan. Langkah yang diterapkan oleh guru dalam program makan bersama yaitu pertama guru
membagi anak kedalam kelompok kerja 3-4 anak dalam setiap kelompok, langkah kedua
memperkenalkan peralatan memasak dan peralatan memakan, langkah terakhir yaitu anak
makan bersama dengan teman-temannya.