HUBUNGAN STATUS GIZI LEBIH (OBESITAS) TERHADAP KEJADIAN SYNDROME SHOCK DENGUE (SSD) PADA ANAK USIA 1 – 12 TAHUN di RS. SITI KHODIJAH MUHAMMADIYAH CABANG SEPANJANG

Syndrome Shock Dengue (SSD) merupakan tahap akhir dari DBD dimana
penderita bisa meninggal jika tidak segera mendapatkan pertolongan saat terjadi
shock. Anak dengan status gizi lebih (obesitas) akan menderita penyakit DBD ke
derajat yang lebih parah dibandingkan dengan anak yang berstatus gizi baik,
kurang ataupun buruk.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi lebih
(obesitas) terhadap kejadian Syndrome Shock Dengue (SSD) pada anak usia 1 –
12 tahun di RS. Siti Khodijah Muhammadiyah Cabang Sepanjang. Penelitian ini
bersifat Analitik dengan rancangan crosssectional.
Data diambil dari rekam medik pasien anak berumur 1-12 tahun dengan diagnosa
SSD dan status gizi dihitung dengan BB/U. Sampel diambil dengan cara Simple
Random Sampling, dengan jumlah 112 sampel. Melalui proses analisis Chi -
Square dengan SPSS 16, didapatkan P = 0,000 sehingga ada hubungan status gizi
lebih (obesitas) terhadap kejadian shock syndrome dengue (SSD) pada anak usia 1
– 12 tahun di RS. Siti Khodijah Muhammadiyah Cabang Sepanjang. Hasil data
didapatkan bahwa pasien anak dengan status gizi lebih (obesitas) sebanyak 86
anak ( 76,8%), status gizi buruk sebanyak 1 anak (0,9%), status gizi kurang
sebanyak 7 anak (6,2%), anak dengan status gizi baik sebanyak 18 anak ( 16,1%).
Laki – laki sebanyak 57,1%, perempuan 42,9 %
Obesitas merupakan factor resiko terjadinya SSD. Pada penelitian selanjutnya
banyak factor yang bisa di teliti sebagai penyebab terjadinya SSD.