PERTIMBANGAN HAKIM TERHADAP DISPENSASI PERNIKAHAN DINI (Studi Analisis Putusan Pengadilan Agama Surabaya No.519/Pdt.P/2018/PA.Sby)

Di indonesia usia merupakan salah satu syarat bagi seseorang yang ingin
melangsukan pernikahan. Adanya undang-undang batasan usia nikah yaitu untuk
kemaslahatan berkeluarga dan berumah tangga sebagaimana yang diatur pada
pasal 7 ayat 1 UU No.1 tahun 1974 bahwasannya dalam pernikahan calon
mempelai laki-laki umurnya harus mencapai 19 tahun dan calon mempelai wanita
umurnya harus mencapai 16 tahun Jika hal tersebut tidak terpenuhi harus
menggunakan dispensasi nikah yang diberikan oleh pengadilan agama. Pada
putusan pengadilan agama surabaya nomor (519/Pdt.P/2018/PA.Sby) hakim
mengabulkan permohonan pemohon yaitu memberikan dispensasi kepada anak
pemohon yang belum cukup usia untuk menikah. Adapun penelitian ini untuk
mengetahui pertimbangan hakim terhadap dispensasi pernikahan dini berdasarkan
putusan pengadilan agama surabaya nomor (519/Pdt.P/2018/PA.Sby) dan untuk
mengetahui putusan tersebut dalam prespektif hukum islam.
Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif atau empiris dengan teknik pengumpulan data dokumentasi yang
kemudian dianaisis untuk mendapatkan kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa,
pertimbangan hakim dalam memutskan perkara (519/Pdt.P/2018/PA.Sby)
pertama meskipun anak pemohon belum mencapai umur 19 tahun sebagaimana
yang ditetapkan undang-undang nomor 1 tahun 1974 namun anak pemohon
menunjukkan kesanggupannya untuk menikah maka demi mencegah
kemafsadatan hakim mengabulkan permintaan pemohon dengan memberikan
dispensasi menikah. Kedua penetapan pengadilan sudah sesuai dengan hukum
islam karena syariat tidak memberi batasan umur tertentu untuk menikah