Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa manusia atau
individu yang pada umumnya memiliki kesamaan ketertarikan, maksud, kepercayaan,
preferensi, kebutuhan, resiko, kegemaran, dan kondisi lain yang serupa. Secara
bahasa komunitas dari kata Latincommunitas yang berarti “kesamaan”, kemudian
dapat diturunkan menjadi communis yang berarti “sama, publik, dibagi oleh semua
atau banyak”. Komunitas juga bisa diartikan sekumpulan orang yang saling berbagi
masalah, kegemaran dan perhatian terhadap suatu topik dan memperdalam
pengetahuan serta keahlian mereka dengan saling berinteraksi atau melakukan
interaksi secara intens.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian
iniadalah:1).Bagaimana profil komunitas wani ngaji di Surabaya? 2).Bagaimana
Konsep Dakwah menurut Komunitas wani ngaji? 3).Bagaimana pengaruh pola
dakwah komunitas wani ngaji terhadap prilaku umat muslim surabaya?
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data:
Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Sedangkan teknik Analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis natularistik kualitatif.
Berdasarkan hasil analisis, penelitian ini penulis menyimpulkan: 1).Dari apa
yang sudah dipaparkan di bab empat tergambar bahwa komunitas ini terbentuk atas
dasar kesadaran Aji dan teman-temannya karena keresahannya terhadap fenomena
banyaknya pemuda yang lebih suka dengan gaya atau kehidupan modern yang jauh
dari nilai-nilai keagamaan.2).Konsep dakwah yang dibentuk oleh komunitas ini lebih
cenderung ke arah yang lebih substansial jika dilihat dari tema-tema dan metode yang
diterapkan hanya saja sasaran dan target yang mereka bidik adalah kebanyakan
pemuda yang berasal dari kalangan awam terhadap pemahaman dan wawasan
keagamaan.3). Pengaruh komunitas ini sangat bisa dirasakan kehadirannya, terutama
bagi lingkungan Masjid As Syuro karena dengan adanya komunitas ini mampu
menjadikan masjid seakan lebih hidup dari yang awalnya jarang ada acara-acara
diluar ibadah Fardhu namun kini masjid lebih makmur dan sering kali ramai
didatangi jamaah dari luar lingkungan masjid, hal ini yang menjadikan jamaah asli
masjid As Syuro lebih bersemangat lagi dalam beribadah jamaah di masjid.
Dari uraian di atas bisa disimpulkan sebaiknya komunitas ini lebih
menegaskan kembali arah gerak komunitas yang lebih linear dengan nama atau
jargon yang sudah dilabelkan kepada komunitas ini, atau merubah nama komunitas
jika ingin lebih fokus kepada pendalaman ajaran Agama, agar lebih jelas dan sesuai
antara arah gerak dengan tipe jamaah yang menjadi target atau sasaran Dakwahnya.