KONFLIK SOSIAL DALAM NOVEL SEKALI PERISTIWA DI BANTEN SELATAN KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER

Novel Sekali Peristiwa Di Banten Selatan merupakan reportase singkat
Pramoedya Ananta Toer di Banten Selatan yang subur tapi rentan dengan
penjarahandan pembunuhan. Fokus penelitian ini 1). Konflik sosial akibat perbedaan
stratifikasi kelas dalam Novel Sekali Peristiwa di Banten Selatan karya Pramoedya
Ananta Toer. 2). Konflik sosial akibat perbedaan ideologi dalam novel Sekali
Peristiwa di Banten Selatan karya Pramoedya Ananta Toer. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan konflik sosial akibat perbedaan stratifikasi kelas dalam novel
Sekali Peristiwa di Banten Selatan karya Pramoedya Ananta Toer. Mendeskripsikan
konflik sosial akibat perbedaan ideologi dalam novel Sekali Peristiwa di Banten
Selatan karya Pramoedya Ananta Toer. Karl Marx (2012: 66) melihat konflik sosial
terjadi antara kelompok atau kelas daripada di antara individu. Hakiakat konflik
antarkelas tergantung pada sumber pendapatan mereka. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Data penelitian yang digunakan
dalam skripsi ini adalah aspek sosiologis yang terdapat dalam novel Sekali Peristiwa
Di Banten Selatan karya Pramoedya Ananta Toer. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan sosiologi sastra dan didukung oleh teori-teori sosial
lainnya. Untuk mendapatkan data dalam penyusunan skripsi ini peneliti
menggunakan teknik dokumentasi, yaitu sistematis atas catatan dokumen-dokumen
sebagai sumber datanya. Hasil dari penelitian ini 1). Konflik sosial akibat perbedaan
stratifikasi kelas dalam Novel Sekali Peristiwa di Banten Selatan karya Pramoedya
Ananta Toer. menggambarkan bahwa ada unsur kekerasan yang terapkan oleh Darul
Islam untuk mencapai sebuah apa yang kemudian dicita-citakan. 2). Konflik sosial
akibat perbedaan ideologi dalam novel Sekali Peristiwa di Banten Selatan karya
Pramoedya Ananta Toer. Konflik yang ada dalam novel tersebut, merupakan konflik
yang tidak bisa diselesaikan secara damai. Dengan begitu, jalan kekerasan yang
diambil oleh pemerintah sebagai jalan satu-satunya untuk menyelesaikan konflik
tersebut.