PENGGUNAAN E-MONEY BRIZZI SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN MENURUT (STUDI ANALISIS BANK BRI KANTOR CABANG BLORA) PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA MONEY BRIZZI SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN MENURUT HUKUM EKONOMI SYARIAH (STUDI ANALISIS TERHADAP PRODUK E-MONEY BRIZZI PADA BANK BRI KANTOR CABANG BLOR

Penelitian ini membahas dan menganalisis tentang bagaimana mekanisme
penggunaan E-money Brizzi yang diterbitkan ole Bank BRI Kantor Cabang Blora,
serta perspektif Hukum Ekonomi Syariah terhadap mekanisme penggunaan kartu
tersebut fokus penelitian adalah untuk memperoleh kejelasan mengenai praktek
pembayaran dengan memakai alat bayar berbasis informasi dan transaksi
elektronik khususnya alat bayar elektronik yang diterbitkan oleh Bank BRI yaitu
E-Money Brizzi. penelitian ini tidak hanya mengkaji hukum secara teoritis, akan
tetapi juga melihat dari sisi praktik dan penerapan di lapangan. Jenis penelitian ini
adalah penelitian lapangan (field research) yaitu kegiatan penelitian yang
dilakukan di Bank BRI Kantor Cabang Blora. Pendekatan penelitian yang
digunakan adalah pendekatan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu suatu
pendekatan yang digunakan untuk memahami fenomena tentang apa yang di
alami oleh subjek dan objek penelitian.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan kartu E-money
Brizzi telah memenuhi persyaratan sahnya ijab dan qabul. Selain itu apabila
ditinjau dari aspek perkara-perkara yang membatalkan keabsahan hukum jual beli,
maka penggunaan kartu e-money Brizzi dalam transaksi jual beli tidak terdapat di
dalamnya unsur-unsur yang membatalkan jual beli seperti unsur gharar, maysir,
dan riba. Adanya potongan dana administrasi akibat transaksi dengan
menggunakan kartu e-money Brizzi memiliki keserupaan dengan sistem wakalah
bil ujrah dalam Hukum Ekonomi Syariah. Namun demikian, berdasarkan hasil
analisis yang penulis lakukan ditemukan bahwa penggunaan kartu e-money Brizzi
selain tidak sesuai dengan teori wadi’ah karena tidak terpenuhinya syarat dan
rukun wadi’ah dalam penggunaannya, juga tidak sejalan dengan konsep wadi’ah
yad amanah dan wadi’ah yad dhamanah dari aspek beban tanggung jawabnya
bagi pihak yang dititipi. Disamping itu penggunaan kartu e-money Brizzi juga
tidak sesuai dengan teori qardh. Hal ini karena selain tidak terpenuhinya salah satu
rukun dan syarat keabsahan qardh, juga dalam qardh setelah akad diucapkan maka
barang atau harta yang menjadi objek qardh secara otomatis telah menjadi milik
pihak yang menerima pinjaman tersebut. Sedangkan dalam sistem penggunaan
kartu e-money Brizzi, uang elektronik yang ada di dalam kartu tersebut setelah
disetor ke bank tetap menjadi milik pemegang kartu.