Kondisi ekonomi yang semakin sulit menuntut lembaga pendidikan di
tingkat pendidikan tinggi mengembangkan model pengumpulan dana dari
masyarakat, salah satunya melalui wakaf tunai. Universitas Airlangga telah
memiliki model pengembangan dan pemanfaatan wakaf tunai berbasis kampus.
Sehingga dengan solusi wakaf inilah masyarakat bisa terbantu terutama kalangan
mahasiswa untuk melanjutkan pendidikannya. Dari sinilah penulis terdorong
untuk mengadakan penelitian tentang “Model Pengembangan Dan Pemanfaatan
Wakaf Tunai Untuk Pendidikan Tinggi (Studi Kasus Wakaf Amerta Airlangga.”.
Dengan rumusan masalah : pertama, Bagaimana pemanfaatan wakaf tunai
untuk pendidikan tinggi di Wakaf Amerta Airlangga. Kedua, Bagaimana model
pengembangan wakaf tunai di Amerta Airlangga
Dengan menggunakan metode penelitian “kualitatif-deskriptif” karena
sifat data yang dikumpulkan bercorak kualitatif, bukan menggunakan data
kuantitatif yang menggunakan alat-alat pengukur. Secara praktis dalam penelitian
ini tehnik pengumpulan data menggunakan tiga metode, yaitu: wawancara,
pengamatan dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian di Wakaf Amerta Airlangga, diketahui bahwa
Masyarakat mendonasikan dananya kepada Wakaf Amerta Airlangga melalui
PUSPAS yang terbagi atas dua jenis, yakni donasi sosial non-wakaf dan donasi
wakaf. Kemudian sebagian dana non-wakaf langsung dimasukkan ke rekening
donasi sosial yang dapat langsung dimanfaatkan untuk program PUSPAS
Universitas Airlangga, sebesar 85%. Sementara 15% lainnya untuk operasional
PUSPAS Universitas Airlangga. Dana Wakaf Uang melalui program Wakaf
Amerta akan dikelola secara tersendiri pokok dananya sebagai investasi pada
sejumlah portofolio.