Penguatan Ketrampilan Klinis Dokter dan Dokter Spesialis Setelah Terdampak Pandemi Covid-19

Executive Summary
Pandemi Covid-19 berlangsung lama sejak akhir 2019 sampai dengan 2022. Pemerintah menetapkan kebijakan lockdown, sehingga pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh baik sinkron maupun asinkron. Dengan adanya kondisi tersebut, mahasiswa kedokteran/ pendidikan dokter spesialis tidak memiliki kuantitas dan kualitas keterampilan klinis/ keterampilan medis yang adekuat. Dampak dari kurangnya ketrampilan klinis dokter akan berkaibat pada penegakan diagnosa serta tatalaksana yang diberikan kepada pasien yang bisa mencederai keselamatan pasien. Oleh karenanya perlu diambil langkah strategis oleh para pemangku kepentingan seperti Ditjen Dikti Ristek, AIPKI, dan atau para pengampu pendidikan dokter. Program remediasi keterampilan klinis merupakan salah satu langkah dengan mengkastomisasi konteks-mekanisme-luaran dengan teknik tertentu.