Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar HBA1C pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RSI Sakinah Mojokerto

Latar belakang : Beberapa penyakit di Indonesia mengalami peningkatan diantaranya penyakit diabetes melitus tipe 2. HbA1c digunakan sebagai standar baku untuk mengukur kontrol glikemik pasien selama 2-3 bulan sebelumnya. Fenomena yang terjadi pada penderita diabetes melitus tipe 2 didapatkan kecenderungan kadar HbA1c >7%. Indeks massa tubuh menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya peningkatan kadar HbA1c pada pasien diabetes melitus tipe 2.

Tujuan : Menganalisis hubungan IMT dengan kadar HbA1c pada pasien diabetes melitus tipe 2.

Metode : Penelitian ini bersifat analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 48 responden. Data didapatkan dari pengukuran IMT dan data rekam medis untuk HbA1c kemudian data dianalisis menggunakan uji spearman.

Hasil penelitian : Penderita DM tipe 2 paling banyak didapatkan dengan jenis kelamin perempuan dengan rentang usia 40-60 tahun dan lama menderita selama 1-5 tahun dengan komorbid terbanyak penyakit jantung. Hasil analisis IMT dengan kadar HbA1c dengan uji spearman menunjukkan terdapat hubungan (ρ = 0.000) dengan koefisien korelasi sedang (r = 0.506)

Kesimpulan : Terdapat hubungan IMT dengan kadar HbA1c pada pasien DM tipe 2 di RS Sakinah Mojokerto.