PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA ANAK YANG TURUT SERTA MELAKUKAN TINDAK PIDANA TERORISME

Tindak pidana terorisme di Indonesia semakin hari semakin marak,
Terorisme memiliki sejarah yang panjang dalam perkembangan kehidupan
kemanusiaan yang semakin mendukung dengan perkembangan teknologi
yang semakin canggih, sehingga aksi tindakan terorisme dapat dilakukan
dimanapun dan kapanpun. Perbuatan terorisme ini sangat merugikan
orang disekitarnya, karena mengakibatkan dampak negatif yang mendalam
seperti: ketakutan keluar rumah, bertemu orang sekitar dan menimbulkan
rasa curiga terhadap orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah terorisme yang dilakukan oleh anak dapat dipertanggungjawabkan
melalui hukum pidana yang berlaku dan bagaimanakah akibat dari tindak
pidana tersebut. Penelitian ini adalah Yuridis Normatif dengan pendekatan
Statute Approach. Hasil dari penelitian ini adalah anak yang turut serta
melakukan pidana terorisme dapat mempertanggungjawabkan
perbuatannya sesuai undang-undang nomor 15 tahun 2003 tentang tindak
pidana terorisme yang kemudian undang-undang tersebut dirubah menjadi
Undang-Undang nomor 5 tahun 2018. Dengan memenuhi ketentuan
sebagaimana dimaksud pada Pasal 15 jo Pasal 9 UU No. 15 tahun 2003
tentang terorisme dan tetap wajib memperhatikan Undang-Undang 11
tahun 2012 tentang sistem peradilan anak. Kesimpulan yang didapat
adalah anak turut serta dapat mempertanggungjawabkan atas perbuatan
anak tersebut dapat dilakukan penahanan walaupun dibawah umur sesuai
undang-undang yang berlaku, untuk akibat hukum atas perbuatan yang
dilakukan oleh anak yang turut serta dalam tindak idana terorisme dapat
dijatuhi hukuman piadana 2 tahun penjara sesuai Undang-undang.
Kata kunci: Terorisme, anak, pertanggungjawaban, turut serta