Identifikasi Efek Samping Kemoterapi Pada Penderita Kanker Di Yayasan Kanker Sindonesia Mulyorejo

Kemoterapi adalah pengguanaan obat-obatan sitotoksik dalam terapi kanker yang dapat menghambat proliferasi sel kanker. Efek samping kemoterapi merupakan reaksi objektifitas tubuh yang bersifat toksisitas, sehingga tubuh akan memberi respon negatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek samping kemoterapi pada penderita kanker.

Desain penelitian Deskriptif Observasional dengan Non Probability. Populasi penelitian ini adalaha pasien kanker sejumlah 37 penderita. Sampel penelitian ini seluruh penderita kanker yang datang ke Yayasan Kanker Indonesia Mulyorejo selama 1 bulan dengan Teknik ConsecutiveSampling, Variable Independen Efek Samping Kemoterapi. Instrumen yang digunakanpenelitian ini berupa kuisioner tentang Efek Samping Kemoterapi. Analisis Univariat

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Efek Samping kemoterapi yang dialami penderita kanker adalah Mual 100%, Muntah 74,3%, Alopecia 84,6%, Mukositis 53,8% dengan gejala tertinggi BB menurun 84,6%, nafsu makan menurun 74,3%, infeksi tenggorokan 53,8% dan oedema lidah dan bibir 48,8%. Kemudian Diare 66,6% dengan gejala nyeri abdomen 76,6%. Efek samping Infertilitas 36%, Hipersensitivitas dengan gejala tertinggi pruritus 58,9%, ruam kulit 46%, oedema pada kelopak mata 15,3%. Efek samping Gangguan kulit seperti Hiperpigmentasi 66,6, xerosus 17,8%, kelainan kuku 15,6%. Dan efek samping Fatigue disaat tidak beraktifitas 97,4%, insomnia 94,8%, hipotensi 84,6%.
Hasil identifikasi efek samping kemoterapi ini bermanfaat untuk penderita kanker agar dapat mengatisipasi terhadap timbulnya reaksi tubuh yang serius selama menjalani kemoterapi.