Perbedaan Pengaruh Stimulus Alat Permainan Puzzle dan Lego Terhadap Kecerdasan Visual-Spasial Pada Anak Usia 4-5 Tahun di TK Jaten Karanganyar

Kecerdasan visual-spasial merupakan faktor penting anak usia 4-5 tahun dan menjadi faktor utama menunjang kecerdasan lainnya. Di Jawa Tengah prevalensi kecerdasan visual-spasial mencapai 24,5% mengalami keterlambatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh stimulus alat permainan puzzle dan lego terhadap kecerdasan visual-spasial anak usia 4-5 tahun di TK Jaten Karanganyar.
Desain yang digunakan adalah quasi eksperimenone group pretest-posttest design. Populasinya adalah semua anak usia 4-5 tahun sebanyak 80 anak. Jumlah sampel 80 anak dengan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar penilaian kecerdasan visual-spasial. Uji statistik dengan Wicoxon signed ranks test untuk mengetahui kecerdasan visual-spasial anak sebelum dan sesudah pemberian stimulus alat permainan puzzle dan lego, uji Mann Whitneyuntuk mengetahui perbedaan permainan puzzle dan legoterhadap kecerdasan visual-spasial anak.Hasil penelitian didapatkan bahwa kecerdasan visual spasial anak uji Wilcoxon signed ranks test pada permainan puzzle45% mulai berkembang (p = 0,196 > α = 0,05) tidak ada pengaruh signifikan terhadap kecerdasan visual-spasial, pada permainan lego45% berkembang (p = 0,001 < α = 0,05) ada pengaruh terhadap kecerdasan visual-spasial. Uji Mann whitney permainan puzzle didapatkan p = 0,388 > α = 0,05 dan permainan lego p = 0,005 < α = 0,05 artinya ada perbedaan stimulus alat permainan puzzle dan permainan lego.
Ada pengaruh signifikan permainan legomeningkatkan visual-spasial anak usia 4-5 tahun di bandingkan permainan puzzle. Sehingga dapat diaplikasikan di TK sebagai upaya mengontrol dan meningkatkan visual-spasial anak usia 4-5 tahun.