ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN MULTIGUNA SYARIAH DALAM MENINGKATKAN JUMLAH NASABAH

Dewasa ini banyak sekali kasus dari aplikasi online yang marak terjadi. Berangkat dari permasalahan ini peneliti mencoba mencari solusi yang ditawarkan oleh Bank Syariah sebagai lembaga intermediasi antara pihak yang memiliki dana dan membutuhkan dana. Bank Jatim Syariah adalah Bank berbasis Syariah yang memiliki beberapa produksalah satunya adalah Produk Pembiayaan Multiguna Syariah. Produk ini menggunakan akad Murabahah dan akad Wakalah. Selain itu pada produk ini nasabah dapat mengajukan pembiayaan konsumtif dengan hanya menggunakan jaminan SK.
Pada penelitian ini peneliti merumuskan masalah mengenai analisis strategi pemasaran pada produk pembiayaan Multiguna syariah pada Bank Jatim Syariah Surabaya dalam meningkatkan jumlah nasabah. Dengan membahas dua hal utama yaitu bagaimana strategi pemasaran produk pembiayaan Multiguna Syariah pada Bank Jatim Syariah KC Basuki Rahmat Surabaya dan analisis mengenai strategi yang diterpkan pada pemasaran produk pembiayaan Multiguna Syariah pada Bank Jatim Syariah KC Basuki Rahmat Surabaya.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dan memaparkan hasil penelitian dari acuan data yang dikumpulkan dari kajian pustaka (buku, jurnal, artikel,) kemudian memaparkan hasil penelitian dengan acuan observasi, dan wawancara dari sumber yang berkenaan dengan analisa strategi pemasaran produk pembiayaan Multiguna Syariah.
Hasil dari penelitian ini adalahPembiayaan MultigunaSyariah pada Bank Jatim Syariah KC Basuki Rahmat Surabaya menerapkan 3P dari total 4P pada teori marketing mix oleh Philip Kotler.Tiga bauran yang diterapkan adalah product, price dan promotion.Dilihat dari data jumlah nasabah pada pembiayaan ini jumlah nasabah pada tahun 2017 justru sempat mengalami kenaikan dan kembali turun pada tahun 2018.Hal ini membuktikan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan oleh Bank Jatim Syariah pada produk ini kurang signifikan karena jumlah nasabah pada tahun 2018 justru mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.